
Batang (sigijateng.id) – Grand Batang City merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki luas lahan mencapai 4.300 Ha. ini juga menawarkan multi akses yang terintegrasi, digitalisasi operasional kawasan, serta pengembangan kawasan yang memperhatikan lingkungan.
Melihat aspek tersebut, terbukti minat investasi di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang luar biasa pada lahan fase I seluas 450 Ha sudah habis terjual hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Dalam waktu singkat KITB yang memiliki visi menjadi “Smart, Green and Sustainable Industrial Estate” ini juga berhasil membawa kawasan siap operasional pada awal tahun 2024.
Pihak manajemen Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pun secara agresif mempercepat penyelesaian fasilitas pendukung terintegrasi. Selain menyelesaikan sejumlah tenant yang sedang dalam masa pembangunan atau konstruksi, juga menyiapkan BPSP.
Keberadaan BPSP atau Bangunan Pabrik Siap Pakai ini bisa menjadi alternatif pilihan industri atau pelaku UMKM sebagai kantor ataupun warehousenya. Menjelang operasionalnya sejumlah tenant di awal tahun 2024.
Manager Komersial Rubby Destrison menyampaikan, sebanyak 64 BPSP yang saat ini dalam proses penyelesaian ini akan dipasarkan awal tahun depan.”Kalau tenant lain sewa lahan tetapi untuk BPSP kami siapkan gedungnya,” ujar Rubby.
Ditambahkan, di BPSP ini bisa saja masuk industri kecil yang jadi penyokong kebutuhan tenant ataupun industri besar yang ingin menggunakan sebagai warehouse. “Sudah ada tiga perusahaan yang mau menyewa, ada juga 1 perusahaan tapi menyewanya dua unit (BPSP) kami akan pasarkan,” ungkapnya.
Rubby menyebut, sebenarnya banyak peluang atau potensi yang masuk, namun beberapa calon investor kebanyakan mencari bangunan dengan luasan lebih besar. BPSP yang disiapkan ini terdiri dari berbagai tipe dengan luasan mulai 1.200 m2 higga 1.800 m2.
“Ada juga yang berminat tetapi lebih besar luasannya dari yang kita buat. Yang seperti ini kita akan maintain terus untuk bisa digarap,” imbuh Rubby.
Area komersial di KITB ini juga terus dipersiapkan untuk nantinya bisa dimanfaatkan oleh swasta seperti misalnya perbankan, UMKM, dll. “Di kantor baru nantinya kita siapkan juga bangunan untuk bisa dimanfaatkan sebagai area komersial,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City sudah terdapat dua reservoir air baku yang siap mensuplai kebutuhan air bersih tenant di awal produksi 2024 mendatang.
Fasilitas air baku ini menjadi sangat vital untuk penyediaan kebutuhan air bagi tenant. Keberadaan reservoir baku ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh tenant. Saat ini sudah ada 13 tenant yang masuk di fase I dan sudah masuk persiapan hingga masa konstruksi.
“Reservoir air baku ini sudah siap memenuhi kebutuhan tenant di fase I yang sebagian mulai operasional di awal 2024,” ujar M Fakhrur Rozi, Direktur Kelembagaan dan Humas KITB. (Red)