5 Rekomendasi Museum di Solo yang Ramai Dikunjungi 2023, Berwisata Sambil Belajar

SIGIJATENG.ID – Kota Surakarta atau yang kerap disebut sebagai Kota Solo tak hanya memiliki sejumlah wisata alam yang indah, tetapi juga memiliki wisata edukasi yakni museum yang sayang untuk dilewatkan. Museum yang ada di Solo sendiri cukup beragam, mulai dari sejarah, teknologi, dan lainnya.

Museum di Solo cocok menjadi destinasi wisata sekaligus belajar sejarah bersama teman, sahabat, pasangan, ataupun keluarga.

Untuk lokasinya, museum-museum ini juga mudah dijangkau dan berada di tengah kota sehingga kamu tak perlu khawatir oleh akses yang sulit.

Berikut ini beberapa museum yang ada di Solo yang dilansir dari berbagai sumber.

  1. Museum Batik Danar Hadi

Rekomendasi pertama dari SIGI JATENG adalah Museum Batik Danar Hadi. Museum ini dibangun oleh perusahaan batik asal Solo, PT. Batik Danar Hadi pada tahun 2008.

Di sini kamu bisa turut ikut membuat batik serta mengetahui filosofi dari jenis-jenis batik yang ada. Perpaduan antara Cagar Budaya dan rumah batik dapat kamu rasakan apabila memasuki tempat ini.

Desain museum ini bergaya kolonial Eropa dengan 11 ruangan di dalamnya. Setiap ruangan terbagi untuk memajang koleksi batik lokal maupun internasional. Contoh koleksi batik yang ada di sini adalah batik keraton, batik petani, batik danar hadi, batik china, batik belanda dan masih banyak lainnya.

Bagi yang ingin belajar membatik, pengunjung bisa memasuki ruang workshopnya. Ruangan ini memang khusus disediakan untuk proses pembuatan batik secara langsung. Hasil produksinya juga dijual di pusat perbelanjaan yang ada di sana, sehingga bisa kamu beli sebagai oleh-oleh.

Jam operasionalnya buka setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB. Alamat lengkapnya berada di Jl. Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

  1. Museum Keris Nusantara

Museum Keris Nusantara merupakan sebuah museum yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman sejak 2013 lalu dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 9 Agustus 2017.

Museum Keris Nusantara menyimpan sekitar 409 koleksi keris berbagai jenis dan ukuran. Museum ini juga mengoleksi 38 tombak dan benda-benda pusaka bersejarah lainnya, dilengkapi dengan video visual mengenai perjalanan keris di indonesia dan juga ruangan sebagai pusat pembelajaran keris bagi pengunjung. Keris sudah di tetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya non bendawi.

Terdapat juga beberapa senjata tradisional dari luar Jawa.Dari keseluruhan koleksi keris, terdapat 233 keris dan tombak yang dipajang. Sisanya disimpan dan akan dipajang secara bergiliran setiap tiga bulan.

Ruang Museum Keris Nusantara terdiri dari 4 lantai, lantai 1 atau Wedharing Wacana mulai dari Pintu Utama, Loket, Informasi, Kantor dan Ruang Audio. Lantai 2 Purwaning Wacana memiliki Ruang Pamer, Ruang Bermain Anak, Ruang Restorasi Keris, dan Perpustakaan. Lantai 3 Cipta Adiluhung terdapat Ruang Diorama, dan Rest Area, serta Lantai 4 yaitu Ruang Kreativitas dan Storage.

Jam operasional museum ini dibuka mulai pukul 08.00–16.00 WIB (Sabtu dan Senin ditutup). Alamat lengkapnya berada di Jl. Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

  1. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka, adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Slamet Riyadi Solo dan berlokasi tidak jauh dari Taman Sriwedari. Museum ini didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890, dan dinobatkan sebagai museum tertua di Indonesia.

Sebelum menjadi sebuah museum, dulunya tempat ini merupakan kediaman milik seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. Karenanya, museum ini memiliki nama lain yaitu sebagai Loji Kadipolo.

Museum Radya Pustaka merupakan museum bersejarah yang menyimpan cerita masa lalu yang berkaitan dengan Kota Solo, seperti naskah-naskah perjuangan dan naskah-naskah peninggalan kerajaan.

Museum ini memiliki banyak koleksi yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Demak. Koleksi-koleksi peninggalan tersebut berupa tulisan, sastra, patung, dan peninggalan lainnya yang bertuliskan Sansekerta dan huruf Pallawa.

Selain itu, di serambi bangungan museum juga terdapat banyak sekali meriam beroda, yang merupakan peninggalan dari masa kebijakan VOC pada abad ke-17 hingga abad ke-18.

Tidak hanya itu, di bangunan museum ini juga terdapat banyak sekali meriam berukuran kecil yang berasal dari peninggalan Keraton Kartasura. Ditambah lagi di bangunan museum ini juga terdapat peninggalan bersejarah berupa arca-arca berbentuk Hindu dan Budha, Arca Siwa, dan Roro Jonggrang.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Museum Radya Pustaka, bisa mengunjunginya pada hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00–16.00 WIB. Alamat lengkapnya berada di Jl. Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

  1. Tumurun Private Museum

Pada awalnya, ini adalah museum pribadi milik keluarga pemilik PT Sritex atau PT Sri Rejeki Isman. Setelah itu, pada 2013 resmi dibuka dan boleh dikunjungi oleh kalangan umum.

Karya seni lokal maupun internasional yang terdapat dalam Tumurun Private Museum merupakan koleksi pribadi milik keluarga besar Lukminto. Museum yang terdiri dari dua lantai ini terkenal dengan tagline “Modern and Contemporary Art”.

Lantai pertama digunakan untuk memamerkan karya seni kontemporer yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung. Lantai dua digunakan untuk memamerkan karya modern yang hanya dapat dinikmati oleh keluarga Lukminto.

Seni modern sebagai ciri khas lantai atas menampilkan beberapa koleksi karya seniman old master. Beberapa karya seni terkenal yang ditampilkan, misalnya adalah lukisan milik Affandi, Antonio Blanco, Basoeki Abdullah, Walter Spies, Raden Saleh, dan lainnya.

Di lantai dasar, ada sekitar 100 karya seni yang dipajang. Di bagian depan ruang pamer, terdapat seni instalasi “Floating Eyes” karya Wedhar Riyadi. Instalasi berbentuk susunan bola mata dengan tinggi tujuh meter yang menjadi salah satu objek ikonik dari Tumurun Private Museum.

Jam operasionalnya buka setiap hari pukul 10.00–15.00 WIB (Senin tutup). Alamat lengkapnya berada di Jl. Kebangkitan Nasional No.2, RW.4, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

  1. Monumen Pers Nasional

Monumen yang dibangun tahun 1918 oleh perintah Mangkunegara VII ini dijadikan sebagai ruang pertemuan pada masa itu. Jika kamu ingin memiliki pekerjaan sebagai jurnalis atau wartawan, di sini kamu bisa melihat sejarah perjalanan media surat kabar.

Monumen Pers Nasional memiliki koleksi yang terdiri dari lebih dari satu juta koran dan majalah serta berbagai benda bersejarah yang terkait dengan pers Indonesia.

Sekitar satu juta surat kabar dan majalah sejak masa sebelum dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia dari berbagai daerah di Nusantara tersimpan di museum ini.

Fasilitas di museum termasuk ruang multimedia, koran yang bisa dibaca secara gratis, dan perpustakaan. Tempat yang telah dikunjungi oleh lebih dari 26.000 orang selama tahun 2013 dipromosikan sebagai tujuan wisata pendidikan melalui Facebook dan beberapa pameran.

Jam operasionalnya buka setiap hari pukul 09.00–15.00 WIB. Alamat lengkapnya berada di Jl. Gajahmada No.59, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Nah itulah rekomendasi 5 museum di Solo yang bisa kamu jadikan referensi tempat untuk wisata sekaligus belajar saat kamu sedang berada di Solo. Semoga bermanfaat! (dimas)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini