Zikir yang Paling Setan Takutkan

SIGIJATENG – Seorang muslim yang taat pastilah selalu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Salat yang masuk ke dalam kategori ibadah wajib biasanya dibarengi dengan melafalkan zikir sesudah melaksanakan salat.

Pada salah satu ceramah yang disampaikan Gus Baha, ada amalan yang paling ditakuti jin fasik. Amalan tersebut bisa melindungi anggota keluarga sampai tujuh turunan. Beliau menceritakan sebuah kisah tentang seorang ulama bernama Muhammad bin Wasi` yang bertemu dengan setan sepulangnya dari masjid.

Konon Ibnu Wasibaru saja keluar dari masjid, kemudian ia berjumpa dengan setan. Dalam perjumpaan tersebut terjalinlah dialog antara Ibnu Wasi dengan jin fasik yang sesat. Gus Baha mengisahkan kalau setan menawarkan kepada ulama itu agar tidak menggoda dia sampai keturunannya. Setan berkata, “Wiridan zikir yang anda baca tadi jangan sampai diajarkan kepada manusia. Sebagai kompensasinya, aku tak akan menggoda kau dan 7 keturununan mu bila zikir itu tak diajarkan kepada manusia.”

Lalu Ibnu Wasi` kembali ke masjid dan berwasiat kepada murid-muridnya. “Kamu semua, saya ajarkan zikir ini dan ini harus dibaca” ucap Gus Baha mengisahkan.

Tak lama setelahnya, jin fasik itu menjelaskan alasan kenapa ia melarang Ibnu Wasi` menyebarkan amalan yang ia baca. Setan mengatakan, “Gara-gara itu, kamu bisa mengalahkan aku.” Ucap Gus Baha megisahkan.

Setelah ditelusuri ternyata di dalam Kitab Tuhfah al Habib ala Syarh al Khatib terbongkarlah kalau Ibnu Wasi` tidak pernah meninggalkan amalan ini.

اللهم إنك سلطت علينا بذنوبنا عدوّاً بصيراً بعيوبنا ، يرانا هو وقبيله من حيث لا نراهم ، فآيسه منا كما آيسته من رحمتك ، وقنطه منا كما قنطته من عفوك ، وبعد بيننا وبينه كما باعدت بينه وبين جنتك إنك على كل شيء قدي

Allahumma innaka salathta alaina bidzunubina aduwwan bashiran bi ‘uyubina. Yarana huwa wa qabiluhu min haitsu la narahum. Fa ayyishu minna kama ayyastahu min rahmatika. Waqnuthu minna kama qanathtahu min afwika. Wa ba’id bainana wa bainahu kama ba’adta baynahu wa baina jannatika. Inna ala kulli syai’in qadir.

“Ya Allah Engkau telah menguasakan kepada kami, seorang musuh yang jelas atas dosa yang telah kami lakukan. Mereka dan golonganya sanggup melihat kami, sedangkan kami tak sanggup untuk melihatnya. Pupuskanlah harapan mereka sebagaimana Engkau memutuskannya dari rahmatmu. Putuskanlah asa mereka sebagaimana Engkau memutusnya dari ampunan-Mu. Jauhkanlah mereka dari kami sebagaimana Engkau menjauhkannya dari surgamu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Rupanya berkat doa tersebut. Iblis sangat terganggu. Ketika doa itu dibaca oleh Muhammad bin Wasi’, Iblis merasakan hawa panas yang sangat menyerang tubuhnya. Sehingga ia tak kuasa untuk menggoda Muhammad bin Wasi’ di hari itu.

Sehingga suatu ketika ia menyamar menjadi manusia untuk menemuinya. Sengaja hari itu ia menunggu di jalan yang biasa menjadi lewatan Muhammad bin Wasi.

“Wahai Ibnul Wasi’!” seru iblis ketika melihatnya mendekat.

“Siapa engkau?” tanya Muhammad bin Wasi’

“Saya iblis,” jawabnya tegas.

“Lantas, apa yang engkau inginkan?”

“Wahai Ibnul Wasi’, bolehkah saya meminta tolong kepada Anda?” pinta Iblis sambil memelas

“tolong!! Sayamohon” Ia mengulangi lagi permintaan itu. Muhammad bin Wasi’ hanya mengangguk.

“Tolonglah wahai Ibnul Wasi’ jangan engkau sebarkan doa istia’dzah yang setiap pagi kau baca kepada orang lain.”

“Tidak. Demi Allah saya tidak akan mencegah orang-orang yang meminta doa ini kepadaku. Saya tidak peduli apa yang terjadi padamu nanti”

Setelah mengucapkan kalimat ini Muhammad bin Wasi’ bergegas meninggalkan sang Iblis.

Wallahu a`lam bissawab

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini