Jakarta (Sigijateng.id) – Kerusuhan yang melibatkan suporter Arema dengan suporter Persebaya, berujung tragedi menewaskan 153 orang merupakan sejarah kelam sepakbola Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh korban yang menjalani perawatan di rumah sakit mendapatkan pelayanan terbaik. Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor langsung hal ini.
“Saya telah meminta Menkes dan Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” tutur Jokowi dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).
Jokowi juga meminta evaluasi menyeluruh usai tragedi yang menewaskan ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, kemarin.
Permintaan evaluasi disampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dan Kapolri Jendera Pol Listyo Sigit Prabowo.
Hal ini dalam melakukan pelaksanaan pertandingan sepak bola di Indonesia. Jokowi juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas tragedi memilukan ini. Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan Liga 1 Indonesia harus ditunda untuk sementara waktu.
“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI utk melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” kata Jokowi.
“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ucapnya.
Sebelumnya, Polda Jatim menyebut ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, tadi malam. Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema versus Persebaya berakhir dengan skor 2-3. Pertandingan dimenangkan Persebaya Surabaya.
Sementara, berdasarkan data yang didapat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), korban tewas bertambah menjadi 153 orang.
Seperti yang diketahui, laga Arema vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Hal itu bermula dari para suporter yang masuk ke lapangan karena kecewa Arema takluk 2-3 dari Persebaya.
Kerusuhan antara suporter yang masuk ke lapangan dan petugas keamanan pun terhindar. Gas air mata lantas dilepaskan polisi untuk mengatur situasi. Namun, gas air mata justru membuat suporter panik dan segalanya semakin kacau. (Red)
Berita Terbaru:
- Jokowi Perintahkan Kapolri Investigasi dan Usut Tuntas Tragedi Stadion Kanjuruhan
- Tragedi Stadion Kanjuruhan, Polisi : Sudah Diberi Imbauan Persuasif, Massa Justru Beringas Menyerang
- Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ketua Komdis PSSI : Segera Ke Meja Persidangan
- Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan 153 Orang, Komnas HAM Dalami Kasus Tersebut
- Taj Yasin Ajak Masyarakat Suka Healing ke Wisata Lokal