Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Pekalongan, Mensos Risma: Saya Datang Karena ada Laporan, Saya Khawatir ada Korban Jiwa

Risma saat berkunjung ke lokasi banjir bandang di Dukuh Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni, Selasa (25/1/2022). (Foto : vian / sigijateng)

Pekalongan (Sigi Jateng) – Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, meninjau lokasi banjir bandang di Dukuh Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Pekalongan. Lokasi banjir itu dikunjunginya saat perjalanan menuju lokasi longsor di Kecamatan Petungkriyono.

“Saya datang karena ada laporan soal longsor, saya tidak ingin antisipasi kita tidak tepat. Saya khawatir akan ada korban jiwa. Saya kalau longsor biasanya langsung datang. Tapi ini tadi saya dibawa ke yang banjir, bukan yang longsor,” kata Risma, kepada awak media usai melakukan pengecekan banjir bandang akibat luapan sungai Sengkarang itu.

Sebagaimana diketahui, banjir bandang di Dukuh Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Pekalongan tersebut terjadi pada Selasa (18/1//2022) malam lalu. Tak hanya banjir bandang, di sejumlah titik di daerah tersebut juga terjadi longsor.

Saat meninjau lokasi banjir bandang di Dukuh Kranji itu, Risma melihat sejumlah rumah yang rusak akibat bencana tersebut. Bahkan, Risma meninjau langsung kondisi sungai di Bendungan Kletak yang alurnya membelok.

“Tapi sudah saya coba analisa, saya kebetulan mantan walikota dan insinyur juga, meskipun arsitek, jadi saya tahu bagaimana apa namanya, kira-kira bisa diselesaikan untuk sementara. Karena sekali lagi dampak global warming ini cukup besar sekali. Yang dulu daerah nggak banjir sekarang banjir,” katanya.

“Antisipasi kita harus lebih siap, sebab daftar impactnya pada masyarakat. Tadi saya sudah Tanya pada Pemkab setempat, ada anggaran ndak. Kalo saya inikan Mensos ya, jadi hanya bisa membantu pada dampaknya. Ada korban jiwa tidak, ternyata tidak ada. Saya akan bantu sesuai kemampuan,” sambung mantan Walikota Surabaya ini.

Risma menilai banjir bandang yang terjadi di wilayah Dukuh Kranji tersebut diakibatkan karena adanya pengecilan sungai akibat endapan. Pihaknya menyarankan pemkab untuk melakukan pengerukan sungai.

“Jangan menunggu dinas pekerjaan umum dari pusat. Sebab dinas ini menangani di seluruh Indonesia sehingga tak bisa satu persatu memperhatikannya. Waktu menjadi Wali Kota Surabaya, kalau cuma seperti ini dilakukan sendiri karena banjir terjadi lantaran limpasan akibat sungai yang mengecil dan sarannya sungainya bisa diperlebar,” ungkapnya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini