Yogyakarta (sigijateng.id) – Ina lillahi wa ina illaihi rojiun. Berita duka datang dari lingkungan Masjid Jogokariyan, Jogja. Istri takmir pertama Masjid Jogokariyan, Tumirah Amin Said Notowidarso, meninggal dunia pada Jumat (2/12/2022).
Hal itu diungkapkan Muhammad Jazir salah satu putra almarhumah saat dimintai konfirmasi perihal kabar duka tersebut. Jazir mengatakan jika ibunda meninggal pada usia 83 tahun.
“Kalau ibu saya memang sudah usia ya, sudah 83 tahun. Kalau dari sisi medis itu kemarin turun sel darah merahnya, kemudian, tiga bulan ini setiap bulan transfusi darah, itu saja. Tapi wafat karena usia, itu saja,” kata Jazir, Jumat (2/12/2022).
Jazir menceritakan ibunya pernah minta didoakan agar meninggal di hari Jumat.
“Beliau meminta doakan nanti kalau diwafatkan kalau bisa di hari Jumat, ternyata terkabul juga hari ini. Beliau wafat di hari Jumat,” ujarnya.
Jazir melanjutkan, peran almarhumah begitu besar bagi dia dan kakak adiknya. Setelah suaminya yang merupakan imam pertama Masjid Jogokariyan wafat, Tumirah sendirian membesarkan anak-anaknya.
“Ayah saya sudah wafat tahun 1970, waktu itu saya kelas 2 SD. Jadi hanya ibu yang membesarkan kami, mendidik kami,” ujarnya.
Tumirah hingga akhir hayatnya masih aktif sebagai jamaah di Masjid Jogokariyan. Almarhumah akan dimakamkan selepas salat asar di makam keluarga di Karangkajen, Mergangsan, Kota Jogja.
Untuk diketahui, Masjid Jogokariyan berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran Selatan Yogyakarta. Keberadaannya terus berusaha membangun Ummat dan mensejahterakan masyarakat.
Logo Masjid Jogokariyan terdiri dari tiga bahasa. Arab, Indonesia, dan Jawa. Hal itu sebagai wujud semangat untuk menjadi muslim yang salih seutuhnya tanpa kehilangan akar budaya. (Red)
