Tanah Bergerak : Dua Rumah Warga Rusak, Lainnya Terancam Longsor di Sepanjang Bantaran Sungai Lusi

Bupati Blora H. Arief meninjau lokasi longsor di Kedungjenar dan menyerahkan sejumlah bantuan, Senin (30/5/2022). (foto:agung/sigijateng)

Blora (Sigijateng.id) – Bencana tanah bergerak ancam sejumlah rumah milik warga di Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota. Bahkan, tanah yang ambles karena tergerus Sungai Lusi mengakibatkan setidaknya dua rumah warga mengalami kerusakan.

Mendengar peristiwa tersebut, Bupati Blora, H. Arief Rohman Msi, langsung bergerak cepat meninjau lokasi longsor dan menyerahkan sejumlah bantuan pada warga terdampak pada Senin ( 30/05/2022).

Bupati Arief mengatakan, bahwa kejadian longsor pada hari Jumat (27/05) lalu sudah dilaporkan ke BBWS. “ Besok Kamis ( (2/6) rencana ada tinjauan dari KPSDA.  Semoga segera ditangani,” kata Bupati Arief didampingi Kepala PUPR, Kalak BPBD Blora, Dinsos, dan Lurah Kedungjenar.

Melihat kondisi di lapangan, Bupati minta agar segera disurvei dan dipetakan guna mengantisipasi kejadian serupa di tempat lain.

“Jika dilihat di lokasi nanti bisa terjadi di bagian lainnya yang potensi terjadi longsor. Mohon doanya semoga segera teratasi. Banyak yang terjadi di sepanjang Sungai Lusi ini.  Rencana kita tambah anggarannya untuk di bronjong atau seperti apa, biar bisa terselesaikan,” ungkapnya.

Dari data yang dihimpun, dua rumah milik warga yang rusak akibat longsor itu, diantaranya milik Suparno, warga RT 03 RW 03, Kelurahan Kedungjenar, Blora, dengan rincian rumah utama roboh.  Sementara itu rumah dengan rusak sedang adalah milik Teguh Santoso (Satawi).

Sedangkan enam rumah yang terancam, berada pada radius  1 Meter dari titik longsor, masing-masing milik Kaswati, Sampi (Alm.Sukimin), Hartoyo, Narto, Seno dan Sarwaji.

Suparno salah satu korban tanah longsor mengaku jika kondisi longsor sudah terjadi lama.  Namun begitu kejadian terparah terjadi Jumat kemarin usai diguyur hujan lebat yang terjadi wilayah Blora.

“Dulu sudah pernah, dan sudah dibuat bronjong/ penahan, tapi kemarin paling parah, hingga rumah rusak parah,” ucap Suparno.

Senada diungkapkan Sampi yang rumahnya tinggal berjarak satu meter dari titik longsor. Dirinya mengaku merasa khawatir danb was-was jika hujan melanda wilayah Blora.

“Merasa takut kalau turun hujan, seperti tanah bergerak rasanya. Terlebih kalau malam hari, jadi tidak bisa tidur nyenyak,” ucap Sampi.

Dia berharap semoga segera ada perbaikan agar rumah miliknya dan warga lain tidak terjadi longsor lagi. “Terimakasih Pak Bupati, sudah diberikan bantuan, semoga segera ada solusi sehingga tidak merasa was was lagi,” ucap Sampi saat dikunjungi Bupati Arief. (Agung)

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini