Tahap Perkembangan Membaca Pada Anak, Simak Cara Memperlancar Kemampuan Bacanya

Cara Memperlancar Kemampuan Bacanya. (doto freepik)

SIGIJATENG.ID – Perjalanan anak membaca ternyata tidak singkat, sehingga kita perlu memahami apa yang sedang di perlukan anak, tidak terburu-buru menuntut anak bisa membaca tapi memberi pendampingan ketika ia belajar.

Ketika anak belajar membaca itu berarti ia sedang memecahkan sebuah kode-kode Tentunya bukan hal mudah bagi anak. Masih ingat mengenai anak belajar itu di mulai dari sensorinya? Sama halnya belajar di area lainnya, belajar membaca juga dimulai dari indra pendengaran dan peraba anak.

Perjalanan anak bisa membaca, yakni pada anak usia kurang dari 3 tahun, anda sebagai orang tua haruslah perbanyak stimulasi bunyi dan bentuk, contohnya sering-seringlah anak dibacakan buku oleh orang tuanya.

Kemudian pada anak usia lebih dari 3 tahun, mulai kenalkanlah dengan Sandpaper letter (SPL) dan Large Moveable Alphabeth (LMA) untuk merangsang muscullar memorinya (ingatan otot).

Tahapan anak bisa membaca yakni dimulai dengan ia yang punya memori kosakata di dalam otaknya dan ia paham dengan kosakata tersebut. Caranya adalah dengan menstimulasi sejak anak usia 0 bulan. Anak mengenal huruf dan bunyi karena sering terpapar dengan bacaan di buku

Tahap kedua, anak dapat membentuk kata dari bentukan dan bunyi, ia mampu menentukan sendiri antara bunyi dan bentukan, part ini harus dikuatkan pada anak .

Tahapt ketiga, anak mampu membaca kata dan yang terakhir seorang anak dapat membaca cerita, di bagian ini kita harus cek apa intonasi anak dalam membaca sudah benar?

Ada 5 pilar anak bisa membaca yakni:

  1. Phonemic Awarness

Pilar pertama ini membuan anak memunculkan kemampuan untuk mendengar, mengindentifikasi, memanipulasi dan mengganti fonik atau bunyi huruf, sehingga Anak mampu menggabungkan fonik (atau suku kata) lalu berhasil membangun kata, biasanya pilar phonemic awareness ditingkatkan menggunakan metode LMA .

Anak yang punya kesadaran fonik ketika belajar membaca itu tidak dieja satu per satu hurufnya, sebab anak mampu memgkorelasikan bunyi dan huruf hal ini sangat penting dalam memahami sebuah bacaan.

  1. Phonic

Phonic yaitu mampuan memahami bunyi dan tulisan (frame), merupakan dasar anak bisa membaca , dan mengingat Kembali memori kosakata yang pernah ia simpan, sehingga ketika anak-anak membaca fonik itu artinya ia sedang membangun kata

  1. Fluency Anak

Pada tahap ini anak mampu membaca dengan lancar dan ekspresif, membaca lancar itu artinya ia 1 kali Lebih cepat memahami isi bacaan.

  1. Vocabulary

Tabungan kosakata yang dimiliki anak sebagai dasar agar dia memahami percakapan dan bacaan, kosa kata ini didapat dari anak ketika ia mendengar, baik mendengar ketika terjadi interaksi percakapan, atau ia membaca buku sendiri.

  1. Comprehension

Anak punya kemampuan untuk membaca bacaan secara mandiri dan mereka aktif dalam membaca biasanya anak menggunakan strategi metakognitifnya.

Untuk menyokong kelima pilar dasar dalam kemampuan seorang anak dapat membaca, anak-anak perlu diberikan dua material pembantu berikut ini yang dapat membantu anak untuk belajar membaca,

  1. Sandpaper Letters (SPL)

Sandpaper letters berfungsi untuk memberikan impresi ke anak mengenai bentuk dan huruf, melatih sensorik anak untuk membentuk huruf dan mengenalkan bunyi huruf. Presentasi SPL ini dapat menggunakan 3 periode lesson yakni,

· Memberi nama : orang tua dapat mengaplikasikannya melalui awalan kalimat “ini adalah … (sebutkan nama benda)”

· Melatih anak mengasosiasikan bunyi dan bentuk : caranya dengan memerintahkan anak untuk menunjuk benda yang disebut orang tua “coba tunjuk … (nama benda)”

· Bertanya mengenai nama : tanyakan pada anak mengenai sebuah nama benda, “Apakah ini … (nama benda)?”

  1. Large Moveable Alphabet (LMA)

Metode ini dilakukan dengan cara membentuk impresi kepada anak mengenai bentuk huruf dengan melatih auditori skill pada anak. Presentasi LMA menggunakan 3 periode lesson yakni:

  1. Menemukan huruf
  2. Membentuk kata
  3. Bejalar dengan kartu clan LMA

Damping anak pada tahap perkembangan membacanya, orang tua juga harus terus belajar untuk mencari metode yang tepat agar si buah hati tidak melewatkan salah satu tahap penting dalam hidupnya. (akhida)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini