Simak! Ini Filosofi Batik Parang yang Tak boleh Dikenakan Para Tamu Saat Di Pernikahan Kaesang-Erina di Solo

Ilustrasi batik parang Foto: sonobudoyo.com

Solo (Sigijateng.id) – Tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan dilaksanakan di Puro Mangkunegaran, akhir pekan ini. Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh tamu undangan.

Tamu undangan dilarang memakai batik motif parang atau lereng saat masuk ke Puro Mangkunegaran. Kenapa? Berikut ini penjelasannya.

Mengenal Batik Mangkunegaran

Eksistensi Mangkunegaran dalam perkembangan zaman tak hanya terlihat dari sisi bangunan dan sederet fasilitasnya. Bentuk modernitas Puro Mangkunegaran juga tampak dalam gaya berbusananya, yakni batik.

Melansir dari situs resmi Puro Mangkunegaran, batik yang berkembang pada awal era Mataram dikenal sebagai batik Mataraman. Batik Mataraman kemudian berkembang di dalam tembok Karaton Kasunanan Surakarta dan menghasilkan kreatifitas berupa batik modern di Puro Mangkunegaran Surakarta.

Dikutip dari situs puromangkunegaran.com yang diakses detikJateng pada Senin (5/12), proses membatik di dalam Puro Mangkunegaran dilakukan oleh para perempuan kerabat dalem beserta abdi dalem yang melahirkan motif-motif beserta corak baru.

Motif-motif baru itu berkembang dengan dinamis. Perpaduan antara motif buketan dipadu dengan gaya-gaya pakem klasik serta pewarnaan sogan Jawa menghasilkan karya-karya baru yang eksotik. Beberapa motif seperti Candi Luhur, Grageh Waluh, atau motif Pakis yang menjadi batik yang wajib dimiliki seluruh kerabat Mangkunegaran.

Motif Larangan di Mangkunegaran

Dalam situs itu juga disebutkan bahwa di lingkungan Puro Mangkunegaran pada masa tertentu terdapat motif batik larangan. Batik larangan ialah suatu motif batik tertentu yang tidak boleh dipakai oleh orang kebanyakan.

Seperti di Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Puro Pakualaman Yogyakarta, motif batik parang adalah motif batik terlarang di Puro Mangkunegaran. Batik parang hanya boleh dipakai oleh Adipati dan keluarganya. Hal tersebut tidak lepas dari sejarah berdirinya Dinasti Mataram.

Juru bicara pernikahan Kaesang dan Erina, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa tamu undangan tidak diperkenankan memakai pakaian batik dengan motif-motif tertentu.

“Untuk masuk Puro Mangkunegaran nggak boleh pakai batik motif parang atau lereng,” kata Gibran di Balai kota Solo, Senin (5/12/2022).

Dirinya mengungkapkan, aturan tersebut langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X.

Menurutnya, hal tersebut memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegaran. “Aturan dari Kanjeng Gusti (Mangkunegoro X) yang menyarankan. Aturan dari Puro,” ungkapnya.

Menurutnya, terkait aturan tersebut seharusnya semestinya sudah tertulis di undangan yang disebar. Gibran juga berharap para tamu juga sudah mengetahui adanya aturan adat tersebut.

Terkait tasyakuran tersebut, Gibran menyebut ada pembagian waktu dan sesi. Menurutnya untuk sesi malam untuk undangan VIP.

“Pagi dan malam, pembagian jumlah saja. Sesi ini sekian ratus, sama terus. Biar tidak ada penumpukan, siang dan sore jeda,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini