Pemalang (Sigijateng.id) – Sempat dilaporkan hilang pada Senin (16/5/2022) sore, seorang balita berinisial AFR (1,5) asal Desa Ambowetan, Ulujami, Pemalang akhirnya ditemukan warga dan perangkat desa setempat di saluran irigasi Desa Rowosari, Ulujami, Pemalang dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (18/5/2022) pagi.
Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo melalui Kapolsek Ulujami AKP Teguh Hadi Santoso mengatakan, bahwa korban sudah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di sungai irigasi, tepatnya di Dukuh Candi Desa Rowosari Kecamatan Ulujami .
“Korban ditemukan oleh warga dan perangkat desa Rowosari Ulujami berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumah korban hari ini, Rabu (18/5/2022) sekira pukul 05.45 WIB,” kata Kapolsek.
Mendapati laporan tentang adanya temuan korban tersebut, Kapolsek Ulujami bersama personil langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban.
“Korban sudah kami evakuasi dan dibawa menuju ke rumah duka untuk dilaksanakan pemeriksaan oleh dokter Puskesmas Ulujami,” kata AKP Teguh Hadi Santoso.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Ulujami, lanjut AKP Teguh, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban.
“Korban sudah kita serahkan pada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Dan rencananya oleh pihak keluarga akan memakamkan korban di pemakaman umum Desa Rowosari Kecamatan Ulujami,” terang AKP Teguh.
Sebelumnya diperoleh informasi, balita Arkhana hilang usai disuapi ibunya di rumah mereka di Desa Ambowetan, Kecamatan Ulujami, Pemalang, pada Senin (16/5) pukul 15.55 WIB. Sang ibu, Dwi Jamilah hanya meninggalkan anaknya yang baru bisa berjalan itu untuk mengambil air minum tak lebih dari lima menit.
Mendapati anaknya yang baru bisa berjalan itu hilang, sang ibu meminta pertolongan tetangganya. Sementara itu di depan rumah korban terdapat saluran irigasi tersier berjarak sekitar 5 meter. Untuk mencari korban, warga dan petugas gabungan juga sempat mencari ke saluran irigasi itu dan menguras sebuah sumur.
Selain itu warga juga melakukan tradisi tong tong prek. Tong tong prek dilakukan oleh warga pada Senin (16/5) malam dengan cara berkeliling kampung dengan membawa alat dapur serta kentongan. Mereka memukuli benda yang dibawanya sembari memanggil nama korban.
Bahkan, sejak dilaporkan hilang, Senin (16/5/2022) sore, Tim SAR gabungan dari Polsek Ulujami Polres Pemalang bersama Koramil, pemerintah Kecamatan Ulujami, BPBD dan relawan telah melakukan upaya pencarian dengan menyisir sungai irigasi depan rumah korban ke arah timur hingga Desa Rowosari.
“Pencarian berlanjut dengan menyisir sungai, Selasa (17/5/2022) kemarin, namun belum membuahkan hasil,” kata AKP Teguh.
“Hingga akhirnya kami menerima laporan dari warga yang menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di sungai irigasi ikut Desa Rowosari, Ulujami, Pemalang pagi ini, Rabu (18/5/2022),” imbuhnya. (Dye)
Baca Berita Lainnya
- Merti Desa Buka Luwur Nyi Pandansari, Gunungan Hasil Bumi Ludes Jadi Rebutan Warga Boja
- Gas LPG 3 Kg Masih Sulit Didapat, Warga Batang Berburu hingga Pekalongan
- Lapas Tegal Terancam Banjir Rob, Kakanwil Kemenkumham Jateng Ingatkan Hal Ini
- Masyarakat Apresiasi Pelayanan Maksimal Polri di Arus Mudik Lebaran 2024
- Langit Pekalongan Dilintasi 3 Ribu Penerbangan Saban Hari, AirNav Terima 12 Laporan Pilot Soal Balon Udara Terbang Liar