Sebanyak 827 Ribu Rumah di Jateng Masih Kategori Belum Layak Huni, Ini Target Pemprov

Gubernur Ganjar Pranowo ngopi bareng- ngobrol santai dengan warga, tenaga kesehatan, kelompok tani dan penyuluh kehutanan di aula Balai Desa Gunungsari, Karanggayam, Kebumen, Selasa (11/1/2022) malam. ( foto humas pemprov)

SEMARANG (sigijateng.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot pembangunan rumah sehat layak huni / RSLH (istilah pengganti rumah tidak layak huni /RTLH) mengingat jumlah RTLH masih tinggi.

Pada awal menjabat, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menargetkan  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018 sebanyak 1.582.024 rumah (RSLH) diperbaiki.

Sampai kini, masih tersisa 827.009 unit untuk diselesaikan. Dengan data itu, sudah 755 ribu rumah warga miskin telah direnovasi.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan RSLH merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengentasan kemiskinan ekstrem. Ia menilai, pengentasan kemiskinan dengan pemberian bantuan tunai selama beberapa bulan kurang efektif.

“Di Jawa Tengah kita tambah dengan pembangunan rumah sehat layak huni dan kita bangun seperti ini,” kata Ganjar, Selasa (11/1/2022).

Dalam program RSLH, kata Ganjar, pihaknya melaksanakan dengan gotong royong baik secara anggaran dan pelaksanaan. Dalam hal anggaran, berasal dari berbagai sumber. Yakni dana APBN, APBD Jateng, APBD kabupaten dan kota, serta Baznas dan CSR perusahaan. Sedangkan pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan gotong royong warga desa.

Spirit gotong royong, kata Ganjar, juga dapat dibangun melalui program yang dilakukan ini. Contohnya pelaksanaan jambanisasi, pemasangan listrik hingga perbaikan rumah juga bisa melibatkan swasta.

“Tambahi jamban, tambahi listrik, baru kita gerakkan seluruh kekuatan ada dari Baznas, yang ini dari CSR, maka kita ciptakan semangat gotong royong,” ujarnya. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini