Sambut TV Digital, Anggota DPR Asal Jawa Tengah Ini Sarankan Warga Segera Beli Set Top Box

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyharu. ( foto dpr.gio.0d)

JAKARTA (Sigijateng.id) – DPR RI minta pemerintah agar lebih massif lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan proses Analog Switch Off (ASO) atau migrasi siaran TV analog ke siaran digital di seluruh daerah di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyharu mengatakan, pelaksanaan ASO tinggal lima bulan mendatang, yakni 2 November 2022, sementara sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham soal migrasi TV Analog ke TV Digital. Sejauh ini, kominfo memang sudah melakukan sosialisasi, namun perlu ditingkatkan agar masyarakat paham dengan program ASO ini.  

“Perlu sosialisasi yang masif terhadap program ini, sehingga perlu anggaran definitif untuk melakukannya. Masalah sosialisasi ini perlu ditingkatkan agar tidak salah persepsi di tengah masyarakat,” kata Abdul Kharis Almasyharu, dikutip dari laman dpr.go.id, Sabtu (11/6/2022).

Pemasangan STB yang sangat mudah. ( foto dok kominfo)

Anggota DPR asal Jawa Tengah ini menyatakan hal itu dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Dia mengaku telah beberapa kali melakukan kegiatan reses, dan masyarakat masih belum mengerti terkait program ASO yang dijalankan Kominfo. Menurutnya, masih ada persepsi bahwa program tersebut berbayar tiap bulan sehingga masyarakat merasa terbebani.

“Masyarakat awalnya ‘dihantui’ informasi bahwa harus bayar tiap bulan karena banyak tidak mengerti terkait program ASO ini. Justru saya khawatir masyarakat resah sehingga ketika saya jelaskan, mereka baru mengerti,” terang politisi asal Jawa Tengah ini.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku khawatir banyak di kalangan masyarakat yang belum sadar terkait adanya kebijakan peralihan siaran televisi analog ke digital. Dan bahkan juga tidak tahu, kalau 2 November adalah akhir siaran TV analog

“Saat saya tanyakan kepada masyarakat, mereka terkejut kalau bulan November 2022 siaran televisi analog akan berhenti dan diganti dengan siaran televisi digital,” ungkapnya.

Karena itu ia menyarankan agar Kominfo gencar melakukan sosialisasi terkait program ASO tersebut, agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kegaduhan apalagi menjelang Pemilu 2024.

Disisi lain, Abdul Kharis Almasyharu juga mengajak masyarakat untuk mendukung program ASO ini, Masyarakat yang sudah paham dengan program ini, mau memberi penjelasan kepada temannya, tetangganya, saudara, agar tidak salah dengan program migrasi TV analog ke TV digital ini.

Dikatakan dia, siaran TV digital akan memberikan banyak keuntungan dan merupakan teknologi yang membuat penonton di rumah mendapatkan gambar yang jernih, suara yang berkualitas, serta gratis dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Migrasi ke TV Digital itu gratis, tidak dipungut biaya apapun. Untuk meringankan masyarakat tidak usah berlangganan TV kabel, cukup pakai antena yang biasa saja, dengan menambahkan Set Top Box,” kata dia.

Kharis menjelaskan sebagaimana Pasal 60A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran sebagaimana diubah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, proses peralihan siaran televisi analog ke digital telah ditetapkan pada 2 November 2022 sebagai batas terakhir

“Untuk bisa menerima siaran digital saudara sekalian maka perlu disiapkan alat yang namanya Set Top Box (STB) itu harganya antara Rp150-200.000 itu dipasang di depan kabel antena. Mumpung harganya masih terjangkau maka beralihlah sekarang. Kalau sudah booming nanti bisa-bisa harganya melonjak naik,” ujar dia.

Lebih lanjut Kharis mengatakan, memang tersedia STB gratis, namun jumlahnya terbats. STB gratis ini untuk masyarakat miskin yang terdaftar di Kementerian Sosial (Kemensos). Tapi bagi yang tidak terdaftar bisa membelinya di toko-toko elektronik dengan harga terjangkau. “Saya mengharapkan kepada masyarakat untuk nanti tidak panik jika suatu saat nanti TV nya tiba-tiba tidak aktif karena peralihan ke TV digital,” pungkasnya. (aris syaefudin)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini