Rumah Rusak Akibat Gempa di Banten Bertambah Jadi 1.699 Unit, BNPB : Lakukan Pendataan Akurat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kiri) bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita (kanan) dalam rapat koordinasi percepatan penanganan gempabumi M 6,6 Banten di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Sabtu 15 Januari 2022.(Foto : Dok. BNPB)

Pandeglang (Sigi Jateng) – Rumah yang mengalami kerusakan di Kabupaten Pandeglang, Banten akibat gempa tektonik bermagnitudo 6,6 yang terjadi Jumat (14/1/2022) bertambah dari 1.543 menjadi 1.699 unit.

” Rumah warga mengalami kerusakan akibat karena getaran gempa cukup kuat. Kami meyakini data jumlah rumah rusak itu bertambah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro di Pandeglang, Sabtu (15/1/2022).

Berdasarkan pendataan hingga pukul 23.00 WIB tercatat sebanyak 1.699 unit rumah rusak tersebar di 28 kecamatan dan 123 desa. Kerusakan kategori ringan 992 unit, rusak sedang 408 unit, dan rusak berat 299 unit.

Adapun kerusakan gedung sekolah 15 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, tempat usaha tiga unit, dan masjid empat unit. “Semua rumah warga yang mengalami kerusakan tentu akan mendapatkan bantuan, terutama rumah yang rusak berat,” katanya.

Menurut dia, pihaknya hingga kini terus melakukan pendataan kerusakan rumah maupun warga yang terdampak bencana gempa agar mereka menerima bantuan bahan pokok.

Sebab, pemerintah berkomitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda musibah agar mereka hidup yang layak dan tidak mengalami kerawanan pangan.

Selain itu masyarakat yang rumahnya rusak berat akan menerima hunian tetap (huntap). “Kami mengoptimalkan pendataan agar warga korban bencana alam itu menerima bantuan tepat sasaran,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pendataan dampak gempa bumi magnitudo 6,6 mulai kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lain agar segera diselesaikan.

“Segera dari pemeritah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak,” jelas Suharyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/1/2022). (Dye)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini