Ribuan Lulusan SD di Semarang Tak Tertampung di SMP Negeri, Langsung Daftar Sekolah Swasta

Suasana antrian ratusan wali murid di kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang, di Jalan Dr Wahidin Jatingaleh. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Sebanyak 5.367 siswa lulusan SD tidak tertampung di SMP negeri. Hal itu lantaran daya tampung SMPN tidak sebanding dengan jumlah lulusan SD pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022/2023. Mereka yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa masuk ke sekolah swasta atau pondok pesantren.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Muhammad Ahsan mengatakan, daya tampung PPDB SMP tahun ini sebanyak 11.352 siswa. Total lulusan SD yang mendaftar sebanyak 16.719 siswa. Sehingga, terdapat 5.367 siswa yang tidak dapat tertampung di SMP negeri.

“Semua SMP negeri sudah terisi, tidak ada SMP Negeri yang kekurangan murid,” sebut Ahsan, Senin (4/7/2022).

PPDB jenjang SMP, lanjut dia, sudah diumumkan pada Jumat (1/7/2022) lalu. Selanjutnya, siswa yang diterima melakukan daftar ulang secara online hingga Senin (4/7/2022) pukul 00.00. Bagi siswa yang kesulitan melakukan daftar ulang, pihaknya mempersilahkan untuk datang ke sekolah mengurus daftar ulang.

“Kalau kesulitan secara online bisa datang ke sekolah tetapi proses itu sudah selesai tadi malam pukul 00.00,” sebutnya.

Menanggapi masih banyaknya siswa yang tidak tertampung di SMP negeri, Ahsan menyarankan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta baik yang berbayar maupun yang gratis. Disdik Kota Semarang memiliki program sekolah swasta gratis yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang.

“Prinsipnya, sekolah negeri ataupun swasta gratis itu binaan Disdik Kota Semarang,” ucapnya.

Menurutnya, sekolah swasta gratis juga memiliki kualitas yang bagus. Disdik melakukan pembinaan baik sisi manajemen maupun pembelajaran agar layanan kepada siswa tetap bagus. Dia menekankan, sekolah swasta juga melaksanakan kurikulum yang sama dengan sekolah negeri yakni kurikulum merdeka.

“Jadi, antara sekolah swasta dan negeri sama, pembelajarannya menggunakan kurikulum yang sama,” terangnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini