PSIS Semarang Imbang Lawan Persebaya Surabaya, Begini Komenter Dragan Pelatih Mahesa Jenar

Tim PSIS Semarang bertemu Persebaya Surabaya di pekan ke 22 BRI Liga 1 2021/2022 berakhir imbang 0-0, Rabu (2/2/2022) malam. ( foto dok psis)

DENPASAR  (Sigijateng.id) –  Duel klasik di pekan ke 22 BRI Liga 1 2021/2022 antara PSIS Semarang kontra Persebaya berakhir imbang dengan skor 0-0

Laga  yang digelar di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Rabu (2/2/2022) malam berlangsung ketat. Kedua tim sama sama memiliki peluang, namun tidak ada yang berbuah gol.

PSIS yang tampil tanpa lima pemain inti yakni Hari Nur Yulianto, Jonathan Cantillana, dan Chevaughn Walsh,  serta dua pemain timnas Pratama Arhan dan Dewangga berhasil menahan gempuran Persebaya sepanjang pertandingan.

Pada babak pertama, PSIS Semarang benar-benar dalam tekanan. Dari penguasaan bola, Persebaya lebih unggul 64 persen, sementara PSIS 36 persen. Namun rapatnya pertahanan PSIS serta penampilan apik Jandia Eka Putra, gawang tidak kebobolan. Meski dalam tekanan, PSIS juga bisa melakukan serangan dan menciptakan peluang.

PSIS Semarang baru bisa mengembangkan permainan pada babak kedua, Pengusaaan bola pabab kedua tim sudah 50 persen. Peluang kedua tim juga berimbang, namun tidak ada yang berbuat gol.  

Tambahan satu poin membuat PSIS masih tertahan di posisi tujuh dengan koleksi 32 poin, sama dengan poin yang dikoleksi Persija Jakarta diperingkat ke 6.

Sedangkan Persebaya naik ke urutan tiga dengan 43 poin. Rival Persebaya di empat besar, yakni Persib Bandung belum memainkan laganya di pekan ke 22.

Persiba Bandung yang seharusnya turun lapangan melawan PSM Makassar sebelum laga PSIS vs Persebaya dibatalkana atau ditunda lantaran banyak pemain terkena covid-19.

Atas hasil imbang ini, tentu kedua tim kecewa. Karena sama sama memasang target menang.

Usai pertandingan, pelatih kepala PSIS, Dragan Djukanovic mengakui pertandingan berjalan sulit. Meski tidak menang, Dragan bersyukur bisa mengamankan satu poi dalam laga ini.

Kehilangan Hari Nur, Jonathan, dan Walsh diakui Dragan cukup berpengaruh. Termasuk tidak hadirnya dua pemain muda Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga.

“Kami menghadapi tim lawan yang kuat malam ini. Pertandingan cukup sulit, ditambah sejumlah pemain kami yang absen,” kata Dragan.

Dari sisi permainan, Dragan mengapresiasi performa tim Mahesa Jenar yang terus mengalami progres peningkatan.

“Secara taktikal sudah ada proses, finishing masih jadi problem. Seandainya kami punya pemain depan yang lebih kuat mungkin kami bisa menggapai posisi lima besar,” kata Dragan.

Usai menghadapi Persebaya, PSIS dijadwalkan menghadapi Persik Kediri pada Minggu (6/2) mendatang.

Kubu Persebaya juga kecewa dengan hasil imbang ini. Namun demikian tambahan 1 poin ini tetap disyukuri oleh pelatih Persebaya, Aji Santoso. Pasalnya, tim Kota Pahlawan dalam kondisi tidak ideal setelah dihantam badai Covid-19.

“Menurut saya ini pertandingan sangat berat, tapi saya tetap bersyukur kami tidak kalah,” katanya dalam sesi jump pers usai laga.

Sebelum laga kontra PSIS, ada 12 pemain Persebaya yang dinyatakan positif Covid-19. Laga nyaris diundur karena sehari sebelumnya ada 14 pemain terpapar.

“Akhirnya kami bisa menjalankan pertandingan karena aturannya minimal 14. Kami memiliki 15 pemain,” sambungnya.

Karena kondisi itu, Aji juga terpaksa harus melakukan meeting dengan pemain beberapa jam sebelum pertandingan. Karena kondisinya tidak memungkinkan.

Juru taktik asal Malang itu harus menunggu sampai ada kepastian pemain yang negatif. Padahal biasanya pertemuan digelar jauh sebelumnya.

“Biasanya pagi melakukan meeting, tadi jam 5 baru melakukan meeting. Jadi memang saya sangat yakin pemain sedikit fokusnya turun dengan kondisi yang seperti ini,” jelasnya.

“Tetapi alhamdulillah kami tidak kehilangan poin meskipun sangat disayangkan kami tidak menang,” tegas mantan pelatih Arema FC dan Persela Lamongan itu.

Aji juga memutuskan tak melakukan pergantian pemain karena minimnya opsi di bangku cadangan. Dia juga berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada pemain cedera.

“Karena pergantian posisi pasti tidak ideal, karena hanya kiper, gelandang, kami tidak ada cadangan pemain belakang sama sekali,” lanjut Aji.

“Jadi saya paksakan untuk main 90 menit, seharusnya tadi kalau seumpamanya ideal pasti akan terjadi dua tiga pergantian pemain,” tegasnya.

Terlepas dari kondisi timnya, Aji juga menyebut Persebaya belum beruntung. Karena banyak peluang yang tidak berbuah gol.

“Taisei yang seharusnya masuk, dia kaget, terus yang kedua, peluang terakhir Ridho yang heading, yang seharusnya masuk dan Marselino bola terakhir membentur mistar gawang,” imbuh Aji.

“Sedangkan lawan menurut saya tidak ada satu peluang pun mulai dari babak pertama sampai babak kedua berakhir,” tandas pelatih yang pernah menukangi PSIM Yogyakarta itu. (aris)

Berira Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini