Perubahan Iklim Jadi Faktor Penguat Terjadinya Cuaca Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG

Ilustrasi perubahan iklim. Foto :pixabay.com

Jakarta (Sigi Jateng) – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut jika perubahan iklim menjadi faktor penguat cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di Indonesia.

Mulai dari hujan lebat disertai kilat dan petir, siklon tropis, gelombang tinggi, hingga hujan es atau kekeringan panjang. Hal itu disampaikan Dwikorita Karnawati saat Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 72: Expose Nasional Monitoring & Adaptasi Perubahan Iklim 2022, secara virtual, Rabu (30/3/2022).

“Situasi ekstrem ini ketika bertemu dengan kerentanan lingkungan, tidak jarang mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor serta kebakaran lahan,” kata Dwikorita Karnawati.

Perubahan iklim pulalah yang memporak-porandakan keteraturan iklim dan cuaca di Indonesia, dan berdampak serius pada keberlanjutan sektor pertanian dan perikanan, yang dapat berujung pada ancaman terhadap ketahanan pangan Indonesia.

“Untuk itu kami terus mengundang dan mengajak berbagai pihak baik dari pemerintah, kalangan swasta, akademisi dan masyarakat/media, untuk melompatkan kolaborasi, demi mewujudkan 1 juta petani dan 1 juta nelayan per tahun makin produktif, andal dan berketahanan iklim serta tangguh bencana,” terangnya.

Dwikorita menuturkan, untuk menekan laju perubahan iklim, perlu aksi kolaboratif dan kolektif dalam perencanaan yang tepat di setiap program pembangunan, yang disertai dengan penyiapan tata ruang yang berwawasan lingkungan serta berketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana.

Strategi ini perlu didukung oleh upaya adaptasi dan inovasi teknologi berbasis pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi pentahelix (pemerintah, akademisi/ilmuwan, pihak swasta, masyarakat dan media), menjadi kunci solusi dalam menghadapi seluruh kompleksitas dan ketidakpastian tersebut.

“Selanjutnya, sistem peringatan dini pun perlu terus diperkuat dengan panduan edukatif untuk memberikan kemampuan masyarakat agar dapat merespons dengan aksi dini yang cepat dan tepat,” katanya. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini