Batang (Sigijateng.id) – Ratusan warga nahdliyin dari berbagai daerah mengikuti pengajian umum dalam rangka Haul Mbah Wali Penggingjati yang digelar di Dusun Lobang Desa Sangubanyu Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Minggu (28/8/2022) petang.
Pengajian umum yang kali pertama digelar secara besar tersebut menghadirkan pembicara Dr KH M. Abas Billy Yachsy Fuad Hasyim L.C MA yang juga merupakan pimpinan pengasuh Pondok Pesantren Buntet dari Kota Cirebon Jawa Barat.
Dalam tausiahnya, Dr. KH. M. Abas Billy Yachsy Fuad Hasyim L.C MA menyampaikan ulama zaman dahulu hingga sekarang memberikan petunjuk dengan jelas dalam menyampaikan ilmu terhadap umat Nabi Muhammad SAW.
Ia mencontohkan kehidupan Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan kesederhanaan. Dirinya mengajak kepada seluruh jamaah untuk bisa mengikuti sunah rosulullah. “Hidup dengan kesederhanaan merupakan dari sunah rasul Nabi Muhammad SAW. Sudah barang tentu dijamin barang siapa mengikuti sunahnya maka Surga baginya,” tutur KH Abas.
“Jadikan nilai hakiki dan ketaqwaan terhadap Allah SWT dijadikan sebagai patokan dan prinsip dalam menjalankan kehidupan serta sebagai ilmu amaliyah yang benar-benar diamalkan dengan baik,” imbuhnya.
KH Abbas mengingatkan kepada seluruh jamaah, bahwa agama islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamin. Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
“Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta,” terang dia.
Ketua panitia penyelenggara Nurudin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi terselenggaranya pengajian umum Haul Mbah Wali Penggingjati Dusun Lobang Desa Sangubanyu Kecamatan Bawang.
“Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peran serta seluruh warga dusun Lobang yang dilakukan secara swadaya. Kerja keras panitia dan pemuda-pemudi karang taruna menjadi pemacu semangat. Semoga kegiatan berikutnya akan lebih baik lagi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sangubanyu Supriyanto SH diwakili Sekretaris Desa Suyadi mengatakan adanya pengajian umum ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan di setiap dusun. Ia menyebut, jika pihak pemerintah desa tidak mengadakan kegiatan yang berlebihan selama pandemi Covid-19.
“Acara seperti ini sudah menjadi kegiatan rutin dan budaya warga setiap dusun memperingati Haul Mbah Wali Penggingjati. Harapannya, kegiatan haul yang akan datang akan semakin ramai dan baik lagi,” kata Yadi.
Yadi juga menyampaikan, terkait pernikahan harus di usia lebih dari 19 tahun. Selain itu, sebelum dilakukan perkawinan ada masa sidang resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat agar mendapatkan bekal ilmu tentang perkawinan.
“Selain itu kepada seluruh warga yang usianya minimal sudah 17 tahun secepatnya harus memiliki kartu identitas penduduk yakni KTP,” tandasnya. (Red)
Berita Terbaru:
- Lawan Dewa United, Achmad Rezal Optimis PSIS Semarang Dapat Poin
- Inilah Daftar 10 SMA Terbaik di Kota Semarang Versi LTMPT 2022
- Polda Metro Jaya Amankan 626 kg Ganja dan Ratusan Ribu Ekstasi dan 66 Tersangka
- Polda Jatim Bongkar Praktik Jual Beli Satwa Dilindungi, Modusnya Menjual Secara Online
- Penyebar Video Pembakaran Bendera Merah Putih di Medsos Ditetapkan Tersangka