Pemuda Asal Batang Ini Selesaikan S2 di UIN Walisongo dalam Waktu 1 Tahun 4 Bulan, Simak Kunci Suksesnya

Nasikhin bersama para dewan penguji dalam sidang tesis S2 UIN Walisongo, Rabu (29/6/2022). ( foto humas UIN Walisongo)

SEMARANG (Sigijateng.id) –  Mahasiswa Program Studi Magsiter (S2) Universita Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang asal Batang Jawa Tengah, Nasikhin, mencatatkan pretasi akademik luar biasa karena jarang bisa dilakukan mahasiswa pada umumnya.

Nasikhin hanya butuh waktu 3 semester, atau 1 tahun lebih 3 bulan dan 29 hari. Kebanyakan pada umumnya, kuliah S2 butuh waktu minimal 2 tahun atau empat semester bahkan banyak yang lebih.

Nasikhin, lulus dari program S2 Pendidikan Agama Islam FITK UIN Walisongo Semarang setelah lulus ujian pada Rabu (29/6/2022).

Nasikhin memulai perkuliahan pada awal Februari 2021, dan berhasil mengikuti sidang munaqasah pada 29 Juni 2022.

Mahasiwa pascasarjana membahas tesis strategi pembelajaran pendidikan agama Islam era post-truth   dan berhasil lulus setelah diuji lima penguji: Dr Ikhrom MAg, Dr M  Rikza Chamami MSi, Dr Mahfud Junaedi MAg, Dr Fakrur Rozi MAg dan Dr Agus Sutiono MAg MPd. Ujian digelar di Gedung N3 FITK Jl Prof Hamka Ngaliyan Semarang.

Dengan bahagia, Nashikin pun sedikit membocorkan rahasia, hingga bisa lulus S2 dengan waktu yang sangat cepat ini.

“Alhamdulillah, Saya memulai kuliah pada awal Februari 2021, dan barokah doa guru, hari ini saya bisa ikut sidang ujian akhir thesis,” ujar Nasikhin dengan raut muka bahagia.

Pemuda dari keluarga sederhana ini mengaku melanjutkan perkuliahan S2 di UIN Walisongo melalui beasiswa lulusan terbaik yang diberikan oleh UIN Walisongo Semarang atas prestasinya saat wisuda S1, dulu.

Ia mendapatkan beasiswa S2 selama empat semester, namun berhasil menyelesaikan studi dalam waktu tiga semester.

“Allah memberikan saya kesempatan untuk lanjut S2 dari beasiswa lulusan terbaik Fakultas pada program S1 dulu. Sebenarnya beasiswa itu 4 semester, tapi berkat atsmosfir penelitian di program S2 PAI FITK yang sangat bagus, saya menjadi tertantang untuk meneliti,” ungkap peraih banyak prestasi nasional MTQ dan penulis buku ini.

Sementara itu, Dr Ikhrom MAg, Ketua Program Studi S2 PAI sekaligus  pembimbing tesis mengungkapkan bahwa lama waktu studi mahasiswa bergantung pada kesungguhan mahasiswa. Semakin bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas akhir maka semakin cepat diselesaikan.

“Dosen tidak pernah   mempersulit mahasiswa, semakin bersunggung-sugguh dalam mengerjakan tugas akhir, maka dia akan lulus cepat degan kualitas yang maksimal,” tutur Ikhrom.

Wakil Dekan 1 FITK, Dr Mahfud Junaedi MAg menyatakan bahwa prestasi yang diraih oleh Nasikhin sebenarnya bisa diikuti oleh mahasiswa lain. Sebab atsmofir penelitian yang ada di FITK UIN Walisongo Semarang sangat mendukung mahasiswa untuk lulus tepat waktu.

“Semoga berikutnya akan muncul Nasikhin-Nasikhin yang lain sebab atsmofir penelitian yang ada di FITK UIN Walisongo Semarang sangat mendukung mahasiswa untuk lulus tepat waktu” ujar Mahfud.

Dalam tesisnya, Nasikhin mengangkat tema pendidikan Agama Islam era posh truth di perkotaan. Menurutnya tema ini menjadi perkara penting untuk dibahas sebab banyaknya isu-isu agama yang diplesetkan dengan fakta objektif yang berpotensi menciptakan propaganda.

“Isu ini digali dari filsafat pragmatis yang membuat seseorang bersifat spontan dalam menyebarkan ajaran agama, perkara ini dapat menciptakan opini pembenaran terhadap hal yang salah seperti jihad dengan dasar kekerasan di negara yang sebenarnya sudah damai. Sehingga menjadi penting untuk dilihat bagaimana respon pendidikan agama Islam terhadap fenomena tersebut,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Nasikhin mengungkapkan beribu terimakasih kepada para pembimbing yang sangat membantunya dalam mengerjakan tugas akhir. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua, guru, istri, dan adik-adiknya. Terlebih kepada istri yang selalu mendukung dan membuatkan kopi susu disetiap pagi.(aris)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini