Pembangunan Capai 80 Perseb, TIM Wasev Mabes TNI Tinjau TMMD Desa Pengkoljagong

Tim Wasev Mabes TNI Bersama Bupati Tinjau TMMD Reguler, Selasa (31/5/2022) (foto:agung/sigijateng)

BLORA (Sigi Jateng) – Tim Wasev Mabes TNI Paban II/Puanter Sterad Kolonel Inf. Jaelan, S I P melakukan kunjungan TMMD Reguler ke-113 di dukuh Alas Malang, Desa Pengkoljagong kecamatan Jati, Kabupaten Blora Jawa Tengah.

Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Bupati H. Arief Rohman S I P M SI, dan jajaran Kodim 0721/Blora, dan Kepala Desa Pengkoljagong.

Kolonel Inf. Jaelan mengatakan pelaksanaan TMMD di Kodim 0721/ Blora ini sangat tepat karena desa ini ditempat terisolir dan jauh jangkauan.

“Saya lihat di lapangan memang TNI melibatkan masyarakat setempat dan bersama sejumlah unsur lainnya, dan tempat pelaksanaan ini sudah tempat, mengingat masyarakat ini lokasinya terisolir, ” ucap Kolonel Jaelan.Senin (30/05/2022).

Kolonel Jaelan berharap kegiatan TMMD ini bisa bermanfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Ini sudah 80 persen, saya kira sampai tanggal 9 nanti sudah clear, material tinggal pemadatan, semoga dengan dibangunnya jalan ini nanti akses masyarakat semakin mudah, ” imbuhnya.

Kolonel Jaelan mengaku ikut prihatin di Jawa masih terdapat Desa seperti ini di dalam hutan oleh sebab itu perlu adanya penyetetraan kegiatan seperti ini.

“Nanti perlu dilanjutan, sinergi Pemkab dengan TNI polri, masyarakat lainnya smeoga dengan kegiatan yang maksimal ini bisa memberikan yang terbaik bisa membantu masyarakat sehingga memberikan kemanfaatan, ” harapnya.

Jaelan berpesan agar masyarakat bisa menggunakan jalan ini dengan baik, ia juga mengimbau jalan ini untuk akses tidak boleh di palang, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pendidikan untuk bisa lebih baik lagi.

Bupati Arief mengapresiasi kegiatan TMMD yang terimakasih kepada TNI membantu kami dalam mbangun Blora.

“Ini sangat berarti,bermanfaat dan berguna, dengan sinergi TNI polri dengan masyarakat guyup rukun, bisa membuat seperti ini. Dengan kegiatan ini bisa dikeraskan dulu dan dibangun secara bertahap, ” kata Bupati.

Menurutnya, dengan bersinergi Pemda dengan Kodim bisa membantu pembangunan di wilayah Blora.

“kita sangat suport, nanti anggaran kegiatan seperti ini bisa ditambah dan tentu bantuan pak kades bersama warga bisa membantu tenaganya. Ini sinergi yang luar biasa, ” tuturnya.

Bupati sangat berharap melalui TMMD ini akses jalan hutan menuju Alas Malang yang menghubungkan ke pusat Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati bisa dibangun agar nyaman dilalui masyarakat.

“Kami akan sangat terbantu dengan adanya TMMD yang menyasar pembangunan infrastruktur desa-desa hutan seperti ini. Hal ini selaras dengan visi misi kami, dimana pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama. Semoga TMMD ini bisa berjalan sukses dan kedepan bisa kita lanjutkan ke desa-desa lainnya. Semangat Sesarengan mBangun Blora,” tambah Bupati.

Lasmani, Salah satu warga Dukuh Alas malang menyambut baik adanya program TMMD di Desa pengkoljagong ini.

“Dengan adanya TMMD ini sangat dirasakan masyarakat, kami gotong-royong bersama TNI/POLRI, ” ucapnya.

Menurutnya dukuh Alas Malang ini mempunyai akses jalan penghubung ke Dukuh Bulurejo kondisi rusak berat sehingga sulit dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama yang apabila diperbaiki akan mempercepat akses warga Dukuh Alas Malang ke Desa Pengkoljagong maupun ke Pusat Kec. Jati. Kami sangat berterimakasih karena TMMD akan membangun jalan ini,” tambahnya.

Sekedar diketahui, kegiatan TMMD Reguler ke 113 mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Mei hingga 9 Juni 2022 mendatang,
Kegiatan TMMD Reguler ini meliputi pembangunan fisik dan non fisik di Desa Pengkoljagong. Kegiatan fisik diantaranya pembangunan jalan hutan penghubung Alas Malang – Bulurejo, Desa Pengkoljagong. Berupa jalan grosok sepanjang 1.100 meter, lebar 2,5 meter, kemudian jalan makadam 3.300 meter selebar 2,5 meter, jalan grosok/leveling sepanjang 3.400 meter, lebar 2,5 meter, dan talud badan jalan sepanjang 20 meter tinggi 3 meter untuk mencegah longsor.

Sedangkan untuk sasaran kegiatan non fisik mencakup penyuluhan hukum perdata, penyuluhan wasbang dan PPBN, penyuluhan dikmas/laka, penyuluhan pendampingan industri rumah tangga, penyuluhan peningkatan hasil pertanian, penyuluhan administrasi kependudukan, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan KB, penyuluhan perkawinan dan perceraian, penyuluhan pernikahan dini dan stunting hingga keterampilan.(Agung)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini