Pedagang Roti ini Tertipu Puluhan Juta Rupiah Gegara Tergiur Sembako Murah, Berawal dari Obrolan Whatsapp

Ilustrasi (Foto:pixabay.com)

Semarang (Sigijateng.id) –  Salah seorang pedagang roti dan sembako di Semarang harus merugi puluhan juta lantaran tertipu seorang perempuan yang mengaku sales dari salah satu perusahaan distributor sembako.

Adalah Asih Susilowati (38) yang merupakan warga Desa Beji Lor, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Penipu dengan modus awalnya berpura-pura membeli roti melalui sebuah aplikasi perpesanan whatsapp. Obrolan pun melebar hingga menawarkan sembako.

“Kejadiannya dua minggu lalu. Suparti tahu kalau saya memiliki usaha roti. Kemudian memesan roti melalui pesan singkat di WA (WhatsApp),” ucap Asih pada Minggu (19/6/2022).

“Suparti bertanya kepada saya, selain bisnis roti, bisnis apa saja mbak? Saya jawab, selain roti ada bisnis sembako juga,” sambungnya.

Diceritakan Asih, dalam percakapan tersebut Suparti mengaku berasal dari Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga. Saat ini, dia tinggal di Ungaran, Kabupaten Semarang dan bekerja di salah satu perusahaan retail.

Selanjutnya, Suparti menawarkan sembako dengan harga miring (murah).

“Saya percaya saja dengan Suparti, selisih harganya juga di bawah rata-rata dan akhir-akhirnya Suparti meminta DP dulu,” bebernya.

Sembako yang Suparti jual saat itu ada promo yang membuat harganya di bawah rata-rata. Tawaran sembako tersebut berupa minyak goreng, gula, mie dan lainnya.

“Pertama, saya DP Rp700.000, lalu Rp3 juta. Kemudian Rp10 juta, Rp7 juta dan terakhir transfer Rp1,5 juta. Totalnya Rp23,2 juta,” ungkap Asih.

Begitu uang sudah ditransfer, lanjut Asih, ternyata barang tersebut justru tidak kunjung datang.

“Ngomongnya mau perjalanan untuk kirim barangnya. Perjalanan dari jam 10.00 WIB, tapi hingga jam 16.00 WIB belum sampai-sampai. Alasannya macam-macam,” ucapnya.

Bahkan nomor telepon milik Asih langsung diblokir oleh Suparti. Dua hari kemudian, muncul seorang lelaki yang mengaku bernama Alfi dan menghubungi Asih melalui pesan singkat di WhatsApp juga.

“Orang itu mengaku dari perusahaan yang sama dengan Suparti. Dan menjelaskan bahwa Suparti sedang sakit. Orang itu mengatakan kalau ingin barangnya dikirim harus bayar lagi,” katanya.

Hingga akhirnya, Asih tidak menuruti permintaan Alif. Tak sampai disitu, justru nomor telepon Asih juga diblokir oleh Alfi. “Atas kejadian ini, semoga tidak ada korban lain lagi,” tandasnya. (Red)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini