Parade Seni Merdeka Temanggung, Panitia Datangkan Langsung Reog Ponorogo dari Ponorogo Jawa Timur

Para seniman ini akan tampil di acara pertunjukkan spektakuler di Kota Temanggung, berupa Pawai Seni Merdeka, pada Kamis 18 Agustus 2022 mulai pukul 07.30 WIB. ( foto humas pemkab)

TEMANGGUNG (sigijateng.id) – Seribu lebih seniman Kabupaten Temangung akan tampil dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-77 RI tahun 2022. Mereka akan tampil dalam pertunjukkan spektakuler di Kota Temanggung, berupa Pawai Seni Merdeka, pada Kamis 18 Agustus 2022 mulai pukul 07.30 WIB.

Korlap Pawai Seni Merdeka Mbah Roy Suroyo mengatakan, Parade Seni Merdeka tahun 2022 ini, memiliki nilai lebih dibandingkan dengan acara serupa sebelumnya. Pasalnya, kali ini akan menampilkan seluruh kesenian yang ada di Kabupaten Temanggung. Bahkan ditambah penampilan spesial dari kelompok Jaran Kepang Satria Bumi Phala dan Reog Ponorogo yang langsung didatangkan dari Ponorogo, Jawa Timur.

“Pawai Seni Merdeka tahun ini menampilkan seluruh seni tradisi yang ada di Kabupaten Temanggung, agar masyarakat lebih mengenal kekayaan khasanah seni budaya. Selama ini masyarakat lebih banyak mengenali jaran kepang dan topeng ireng, namun sesungguhnya ada banyak ragamnya, Temanggung punya wulang sunu, wulang nggato, gatholoco dan lain-lain. Tanggal 18 Agustus, InsyAllah akan tampil 18 ragam atau minimal 15 ragam seni budaya Temanggung,” kata Mbah Roy Saroyo.

Dijelaskan, kesempatan untuk menampilkan display di depan panggung utama setiap kelompok akan tampil kurang lebih 3 sampai 5 menit. Sedangkan untuk spesial perform Jaran Kepang Satria Bumi Phala dan Reog Ponorogo masing-masing akan perform selama kurang lebih 20 menit. Adapun untuk penampil dari 20 kecamatan itu merupakan kelompok-kelompok kesenian terbaik dari setiap kecamatan.

Kelompok kesenian yang akan tampil antara lain, Blendrong dari Kecamatan Bansari, Jaran Kepang Turonggo Jampi dari Kecamatan Temanggung, Jaran Kepang (Jumo), Minak Koncer Tri Tunggal Budi Utomo (Kaloran), Gambus Peksi Muda Merdeka (Bulu), Bangilun Warga Santoso (Kledung), Kubro Siswo (Kedu), Reog Ponorogo (Tlogomulyo), Soreng Mudo Krido Budi Utomo (Pringsurat), Ghatoloco (Kandangan), Tari Warok TRJ (Wonoboyo), Seni Baduwi Bintang Sembilan (Tembarak).

Kemudian ada Topeng Panji Butan (Selopampang), Jaran Kepang (Ngadirejo), Lengger (Candiroto), Warokan Turangga Muda Sekar Budaya (Bejen), Dolalak Satria Muda (Gemawang), Topeng Ireng Mekar Rimba (Parakan), Topeng Loreng (Tretep). 

Kelompok-kelompok tersebut saat ini sudah mempersiapkan diri dengan latihan rutin, agar penampilan mereka bisa maksimal saat tampil di hadapan publik pada Pawai Seni Merdeka, pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2022, mulai pukul 07.30 WIB di Kota Temanggung.

Di Kabupaten Temanggung sendiri, ujar Suroyo, terdapat 2.600-an kelompok kesenian tradisional. Dari jumlah tersebut, jaran kepang atau kuda lumping merupakan yang terbanyak, yakni 865 kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Temanggung adalah masyarakat yang berbudaya, berdarah seni, bahkan sejak zaman nenek moyang dulu.

“Kita memang darahnya darah seniman, agraris yang seniman, petani yang seniman, buktinya ada situs berisi transkrip dari zaman Mataram Kuno, di sini pernah ada pagelaran wayang berjudul ‘Bimo Kumboro’. Kelompok seni kita dari segi kualitas maupun kuantitas memang sangat baik sekali dan saat ini Temanggung menjadi salah satu tolok ukur bagi teman-teman di daerah lain dalam penyelenggaraan event maupun garapan-garapan seni tari maupun iringan musik,” katanya. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini