Panglima TNI Jenderal Andika Angkat Bicara Soal Penyegelan Kontainer Berisi Senjata

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Foto : tangkapan layar youtube

Jakarta (Sigijateng.id) – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara ihwal penyegelan 1 tricon kontainer US Army oleh TNI dan Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung pada Jumat 22 Juli 2022 malam. Diketahui, tricon tersebut berisikan senjata.

Andika memastikan bahwa penyegelan kontainer berisi senjata itu karena adanya kesalahan komunikasi.

“Kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah missed, tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi,” kata dia di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7/2022)

Ia menegaskan bahwa proses dan mekanisme pemberian security clearence (kepastian keamanan) selalu dilakukan. Bahkan, untuk kedatangan yang tidak terjadwal sekali pun itu sudah ada prosesnya.

“Jadi kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, tapi segera kita konfirmasi ke perwakilan militer AS dalam hal ini di kantor atase pertahanan, khususnya yaitu Office of Defence cooperation. Jadi sudah clear,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa satu tricon kontainer US Army berisi senjata yang disegel TNI dan Bea Cukai di Pelabuhan Panjang Lampung merupakan senjata untuk keperluan latihan bersama (Latma).

“Oh iya nanti, jadi yang akan dipakai (untuk latihan gabungan),” kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).

Ia mengungkapkan bahwa sejumlah negara asing yang akan turut serta dalam latihan bersama ini telah mengirimkan alutsistanya ke Indonesia. Adapun, senjata yang sudah tiba di Pelabuhan Panjang itu ada 11 helikopter di antaranya 4 jenisnya heli serang 7 Heli Black Hawk, kemudian 4 satuan penembakan untuk artileri medan roket sistem.

“Kemudian 3 satuan tembakan arteleri medan, tapi canon sistem jadi yang kalibernya 1.05 terus datang juga misalnya 41 kendaraan darat, kemudian mereka juga ada beberapa alat berat kemudian juga trailer truck semua juga sudah tiba termasuk senjata-senjata tadi,” ujarnya.

Sementara, kata dia, yang saat ini belum ada dalam daftar security clearance adalah senjata perorangan.

“Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request ya permintaan security clearance itu senjata perorangan semua jumlahnya 618 sedangkan personel dari AS yang akan terlibat dalam latihan nanti total adalah sekitar 1125,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Latihan Bersama (Latma) bernama Garuda Shield antarsesama militer Matra Darat akan kembali digelar pada tahun ini. Kali ini, bukan hanya Indonesia dan Amerika Serikat yang ambil bagian, melainkan total ada 14 negara.

Hal ini terungkap ketika penandatanganan hasil kesepakatan yang telah didiskusikan dalam rapat Middle Planning Conference (MPC) pada 5 hingga 7 April 2022 di Hotel El Royal, Kamis (7/4/2022).

Dikutip dari keterangan Dispenad, bertindak sebagai ketua delegasi dari TNI AD yakni Dirlat Kodiklatad, Brigjen TNI Haryanto. Sedangkan dari delegasi negara sahabat dipimpin Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Amerika Serikat, Kolonel Ian Francis. (Red)

BERITA TERBARU :

Fun Touring “Tour De Java”, Ratusan Pegawai Kemenkum HAM Jateng Bakti…

24 Juli 2022

Harkopnas ke-75 di Kendal, Airlangga Hartanto : Transformasi Digitalisasi Ekonomi Kerakyatan

23 Juli 2022

Hendi Ajak Forwakot Jadi Mitra Setia Pembangunan Kota Semarang

23 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini