Mie Instan Banyak Digandrungi Anak Kos, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Jika Dikonsumsi Tiap Hari?

Ilustrasi – Mie Instan. Foto : pixabay.com

Sigijateng.id – Salah satu makanan favorit kebanyakan masyarakat yakni mie instan. Bahkan, makanan tersebut umumnya sangat erat kaitannya dengan image bagi anak kos karena harga yang murah dan mudah diolah.

Mie instan pada umumnya terbuat dari tepung, pati, air, garam, dan mineral berupa natrium karbonat. Minyak kelapa sawit juga merupakan bahan umum dalam mie instan karena mi jenis ini awalnya diproduksi dengan cara digoreng.

Menurut Dietitian dari Parkway East Hospital Singapore, Jennifer Shim, jika membahas soal kandungan detail mie instan terdapat kandungan gizi yang bervariasi, sangat tergantung dari merek produksi.

Namun, ada gambaran umum kandungan gizi mie instan per satu porsi (43 gram), berikut selengkapnya:

  • Kalori: 385 kkal
  • Karbohidrat: 55,7 g
  • Total lemak: 14,5 g
  • Lemak jenuh: 6,5 g
  • Protein: 7,9 g
  • Serat: 2 g
  • Natrium: 986 mg
  • Tiamin: 0,6 mg
  • Niasin: 4,6 mg
  • Riboflavin: 0,4 mg

“Sebagian besar mi instan itu rendah kalori, serat, dan protein. Mie instan juga sangat terkenal tinggi lemak, karbohidrat, dan natrium. Meski Anda dapat mikronutrien, mie instan sangat rendah vitamin A, C, dan B12,” papar Jennifer, dikutip dari laman Health Plus Parkway East.

Nah, lalu berkaca dari kandungan yang ada di mie instan itu sendiri, apakah disarankan agar tidak mengkonsumsinya setiap hari?

“Meski harganya terjangkau dan rasanya yang kebanyakan menggoyang lidah, tidak disarankan mengkonsumsi mie instan setiap hari karena memiliki sejumlah konsekuensi yang sangat serius bagi kesehatan Anda,” terang Jennifer.

Ini berkaitan dengan tingginya kadar sodium dalam mie instan. Menurut Jennifer, dalam satu porsi mie instan, kandungan yodiumnya antara 397 hingga 3678 mg per 100 mg mie instan.

“Memang benar bahwa tubuh manusia tetap membutuhkan sodium untuk keseimbangan kesehatan, tetapi jika kadarnya terlalu tinggi, ini malah berbahaya bagi kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi adalah kanker perut, masalah jantung, dan stroke,” paparnya.

Kemudian, seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa mie instan itu rendah sekali kadar serat dan proteinnya dan karena itu, panganan yang satu ini perlu disikapi dengan bijak pemanfaatannya.

“Karena itu, jangan jadikan mie instan sebagai makanan pokok atau bisa dikatakan dikonsumsi setiap hari. Ini terbukti meningkatkan risiko sindrom metabolik,” ungkap Rachel Links, ahli nutrisi berbasis di New York, Amerika Serikat, dikutip dari laman Healthline.

Oleh karena itu, Links menyarankan sekali lagi agar sebisa mungkin kurangi frekuensi makan mie instan dan mulai beralih ke menu yang lebih sehat. “Atau, bisa juga mengkonsumsi mie yang lebih sehat dan menambahkan sayuran dan sumber protein ke dalam mangkuk mie instan-nya,” sarannya.

“Sesekali makan mie instan tidak masalah, selama Anda menjaga pola makan yang lain dengan baik dan seimbang,” pungkasnya. (Red)

Baca Berita Lainnya’

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini