Menu Khas Ramadhan di Kota Semarang, Buka Bubur India Masjid Pekojan Gratis dan Boleh Dibawa Pulang

Jurus masak sedang membuat bubur India, yang dimulai setai pukul 11.00 setiap hari. ( foto jatengprov)

SEMARANG (Sigijateng.id) – Saat puasa Ramadhan anda sebagai musafir di Kota Semarang, atau anda warga Kota Semarang yang jalan-jalan di Kota Semarang unuk ngabuburit, Anda bisa datang ke Masjid Jami Pekojan Semarang.

Anda akan mendapatkan makanan yang tidak ada di tempat lain. Dan itu Anda dapatkan dengan gratis. Makanan khas saat berbuka puasa di Masjid Pekojan itu bernama bubur India.

Ratusan mangkuk yang berisi bubur India yang siap disantap secara gratis. ( foto jatengprov)

Dari dulu sampai sekarang, setiap waktu berbuka puasa, Masjid Jami Pekojan selalu dipenuhi hingga ratusan orang. Mereka berdatangan ketika mendekati waktu azan Salat Magrib tiba.

Begitu datang, para jamaah akan mengikuti pengajian di dalam masjid. Pengajian tersebut akan selesai ketika mendekati waktu azan. Setelah itu, jamaah akan geser tempat duduk di bagian sisi kanan masjid.

Di bagian masjid sisa kana itu, pengurus masjid telah terlebih dulu menata mangkuk ukuran kecil berisikan bubur India. Mangkuk itu berjajar rapi dengan dilengkapi satu gelas minuman hangat baik teh maupun susu cokelat, serta sepotong buah semangka. Warga menempatkan diri di titik dekat mangkuk. Begitu azan bergema, mereka segera menyantap bubur India dan lainnya.

Pengurus dan Takmir Masjid Jami Pekojan, Ahmad Ali menjelaskan, selama bulan Ramadan, pengurus masjid mengadakan buka puasa bersama. Kegiatan itu dilakukan setelah diawali kegiatan pengajian terlebih dahulu.

“Yang kita sajikan 150 porsi, dan yang dibawa pulang bisa lebih dari itu (150 porsi). Karena masyarakat di sini banyak yang membawa pulang bubur,” kata Ali yang juga salah satu juru masak bubur India, saat ditemui di halaman Masjid Jami Pekojan, Kamis (7/4/2022).

Menurut Ali, kegiatan buka bersama dengan menu bubur India sudah berlangsung hampir 100 tahun. Kebiasaan membuat bubur telah berlangsung lama. Sampai saat ini, rutinitas buka puasa bersama menu bubur India masih berlangsung setiap hari di bulan Ramadan. Masjid akan terus menyediakan menu ini sampai malam Lebaran Idul Fitri tiba.

“Setiap hari menghabiskan sekitar 22 kilogram beras. Takaran beras sejumlah itu bisa menghasilkan 300 porsi bubur. Dengan dipadu santan kental hingga rempah seperti serai, kayu manis, jahe, daun salam, wortel, onclang, dan bawang merah,” kata generasi keempat pembuat bubur India di Masjid Pekojan ini.

Banyaknya jumlah porsi bubur yang disediakan, proses pembuatan dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Dan proses masak harus selesai ketika waktu Salat Asar tiba. Setelah Asar bisa langsung ditata di mangkuk.

Disinggung mengenai sejarah bubur India di Masjid Pekojan, Ali membeberkan, hal itu bermula dari adanya pedagang asal India yang berdagang ke Semarang. Mereka tidak hanya berdagang tapi juga berdakwah. Selama di Semarang, mereka berdomisili di Masjid Pekojan dan sekitarnya.

Masjid Pekojan Kota Semarang yang menyediakan takjil buka berupa bubur India, setiap gratis dan boleh membawa pulang. ( foto jatengprov)

“Karena sering bertemu, kita diberi tahu bumbunya atau mengajak membuat bubur India,” imbuhnya.

Penikmat bubur India, Andani, mengaku, dia kerap melahap bubur India di Masjid Pekojan. Sebab dia senang dengan aroma rempah-rempah dari bubur India.

Menurut Andani, rasanya gurih dan rempah-rempahnya juga terasa. (aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini