KKN MIT 14 UIN Walisongo Kunjungi Pengobatan Islami Al-Fateh Batang, Simak Tujuannya

Tim KKN MIT 14 Kelompok 50 UIN Walisongo Semarang yang mengabdi di Desa Tembok, Kec. Limpung, Kab.Batang. ( foto tim kkn)

BATANG (sigijateng.id) – Tim KKN MIT 14 Kelompok 50 UIN Walisongo Semarang melakukan kunjungan ke pengobatan islami Al-Fateh milik M. Fakhrul Mustofa, Selasa, 5 Juli 2022. Al-Fateh yang beroperasi selama 20 tahun ini berada di Desa Tembok, Kec. Limpung, Kab.Batang.

Koordinator KKN MIT 14 Kelompok 50 UIN Walisongo Semarang Achmad Fauzi menjelaskan maksud dari kegiatan kunjungan ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengobatan islami sekaligus bersilaturahmi.

“Kedatangan kami ini bermaksud untuk menjalin silaturahim sekaligus menambah pengetahuan berkaitan dengan praktik pengobatan islami Al-Fateh” ungkapnya.

Pengobatan islami Al-Fateh ini sudah berizin dan bersertifikat rekomendasi Departemen Agama, M. Fakhrul Mustofa selaku pemilik pengobatan islami ini mengatakan, pihaknya memiliki pondok rawat inap yang terletak di Dk. Bandungan, Desa Sukorejo, Kec. Limpung Kabupaten Batang.

“Selain pengobatan islami di Desa Tembok ini, saya juga memiliki pondok pengobatan di Bandungan. Pondok rawat inap Al-Fateh disediakan untuk pengobatan penyakit pasien mulai dari sakit linglung, stroke, dan lainnya.” Jelasnya.

Fakhrul Mustofa menambahkan dalam pengobatan islami Al-Fateh terdapat 12 jenis pengobatan. Yaitu Ruqyah, Pijat, Terapi totok punggung, Bio elektrik, Fisioterapi infra merah, Akupuntur, Pengobatan akhir zaman (mengobati tanpa alat, obat, operasi, dan jimat), Jari petir, Fashdu, Bekam, Gurah.

Kepada tim KKN yang bersilaturahmi, Fakhrul Mustofa sempat memberikan materi terkait teknik pengobatan islami gurah yang cara pengobatannya dengan mengeluarkan lendir di hidung. Gurah dapat mengobati flu pilek sinus bronkitis sesak napas, daya cium hilang, paru, tenggorokan, polip, vertigo, migrain, insomnia, suara merdu, nafas panjang,

Dikatakan Fakhrul Mustofa juga, efek samping yang dirasakan saat gurah ada rasa panas. Setelah dilakukan gurah, lendir keluar dari mata, hidung, dan mulut. Rasa panas setelah gurah akan berkurang secara bertahap setiap 10 menit, kemudian ketika sudah setengah jam, rasa panas tersebut akan hilang.

“Keluarnya lendir setelah gurah tidak boleh dipaksa, jangka waktu keluarnya paling singkat 80 menit, kemudian setelah 3-4 jam semua lendir akan keluar,” terangnya.

Fakhrul Mustofa juga menyebutkan ramuan yang digunakan untuk gurah.

“Ramuan dari gurah sendiri ada jahe merah, daun sri gunggu, kelapa parut ditumbuk, madu, daun pepaya batang hitam, merica, semua bahan diparut ditumbuk diperas saring dengan kain, airnya dibuat gurah” Jelasnya.

Dia menambahkan adanya makanan yang tidak boleh dikonsumsi selama 1 minggu setelah gurah yaitu makanan panas, pedas, es, dan gorengan.

“Selepas gurah ini tidak boleh makan panas, maksudnya panas ini kuah panas atau air yang masih panas tapi kalau hangat boleh, makan pedas, goreng-gorengan, dan minum es juga tidak boleh. Kalau pantangannya tidak dilanggar, bisa 1 sampai 3 tahun tidak kena pilek,” punkasnya. (silvia/timkkn/asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini