Khilafatul Muslimin Sudah Masuk Dunia Pendidikan, DPKS Minta Pemkot Semarang Waspada

Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS), Dr. Drs. Budiyanto, M Hum. (Foto. DPKS)

Semarang (Sigijateng.id) – Merebaknya isu Khilafatul Muslimin belakangan ini membuat banyak kalangan untuk tetap waspada. Tak hanya pemerintah dan aparat saja, organisasi sipil seperti Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) juga memberi wanti-wanti.

Organisasi yang fokus membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mengembangkan pendidikan itu meminta Walikota Semarang agar segera mengambil langkah antisipatif bersama masyarakat untuk membentengi satuan-satuan pendidikan (satpen) agar tidak tersusupi gerakan khilafatul muslimin yang akan mengganti Pancasila.

“DPKS minta walikota Semarang Pak Dr Hendrar Prihadi SE, MM agar mengajak masyarakat untuk bergerak bersama meningkatkan kewaspadaan, cegah dini dan lapor cepat ke aparat keamanan jika ditemukan indikasi gerakan khilafatul muslimin agar kasus di Karawang tidak sampai terjadi di Semarang,” kata ketua DPKS, Budiyanto di Semarang,Selasa (14/6)

Budiyanto, dalam pernyataannya, mengomentari berita yang viral di medsos bahwa Badan Kesbangpol Kabupaten Karawang Jawa Barat memperoleh temuan 30 satpen di wilayah itu terindikasi disusupi ideologi khilafatul muslimin yang akan mengganti Pancasila.

Menurutnya, dari manuver-manuver khilafatul muslimin diketahui bahwa gerakan kelompok ini sudah terang-terangan ingin mengganti Pancasila dengan menyalahgunakan fungsi media dakwah yakni pengajian dan penyebaran pamflet.

Melalui media-media itu, lanjutnya, khilafatul muslimin memobilisasi opini untuk mengganti Pancasila,selain itu juga menggelar konvoi kendaraan bermotor di jalan-jalan umum untuk menyampaikan pesan gerakan yang dibangun itu di mata publik.

Dia menambahkan, diyakini ada oknum warga masyarakat di Jateng ,khususnya kota Semarang sudah ada yang terindikasi menjadi bagian dari gerakan itu sebagai kader dan tokoh khilafatul muslimin tapi belum action.

Karena itu, ujarnya, diharapkan warga kota Semarang meningkatkan kewaspadaan dini,cegah dini dan segera melapor ke aparat keamanan terdekat jika di lingkungannya muncul indikasi gerakan tersebut.

Langkah awal yang bisa dilakukan di lingkungan satpen diantaranya melalui penguatan wawasan kebangsaan atau cinta tanah air Indonesia oleh para guru kepada peserta didik dalam setiap aktivitas pembelajaran.

Di luar jam pembelajaran, di lingkungan satpen bisa diputarkan lagu-lagu perjuangan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya agar semangat cinta tanah air Indonesia terinternalisasi pada jiwa peserta didik dan seluruh civitas akademika.

Dikatakan, mengacu pada tugas dan fungsi yang melekat pada dewan pendidikan, DPKS akan melakukan monitoring di sejumlah satpen untuk memastikan satpen dalam kondisi siap melakukan pencegahan ancaman penyebaran paham dan gerakan khilafatul muslimin serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian

“Jangan sampai ada ruang, peluang dan celah seujung rambut pun bagi khilafatul muslimin untuk menyusup ke Semarang, mari NKRI bersama -sama kita jaga keutuhannya dan Semarang kita jadikan benteng Pancasila,” tuturnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini