Kabar Gembira, Pemkot Semarang Akan Naikkan Dana Transport Ketua RT

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (7/7/2022). (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Pemerintah Kota Semarang akan menaikkan dana transport bagi ketua RT pada 2023 mendatang. Hal tersebut telah disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melalui akun instagramnya.

Hendi, sapaannya, menyampaikan, pada tahun ini dana transport bagi ketua RT sebesar Rp 600 ribu dan sekretaris sebesar Rp 150 ribu. Sehingga, dana transport di tingkat RT digelontor sebesar Rp 750 ribu. Dia berjanji akan menaikkan dana transport menjadi Rp 1 juta.

“Biaya transport RT RW secara global sudah kami anggarkan Rp 1 juta per RT dan RW. Biasanya, untuk ketua dan sekretaris. Ketua Rp 750 ribu dan sekretaris Rp 250 ribu,” papar Hendi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (5/7/2022).

Terkait total anggaran yang disiapkan, pihaknya tidak menyebut secara rinci namun di Kota Semarang ara sekitar 1.500 RW dan 10.500 RT di Kota Semarang. Jika dihitung, anggaran yang dikucurkan sekitar Rp 1,5 miliar untuk RW dan Rp 10,5 miliar untuk RT.

“RW kita 1500an. RT kita 10.500. Kalikan saja sejuta,” ujarnya.

Terkait dengan rencana kenaikan dana transport ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para ketua RT dan RW. Pasalnya, Pemerintah Kota Semarang berencana mengikutsertakan para ketua RT dan RW untuk program BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, dana transport tersebut rencananya akan dipotong iuran BPJS Ketenagakerjaan.

“Kemungkinan kami akan lakukan sosialisasi kepada mereka untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan sehingga nanti akan dipotong antara Rp 15 ribu – Rp 25 ribu. Ini mulai depan, Januari, sekaligus BPJSnya,” jelasnya.

Rencana kenaikan dana transport ini pun disambut baik oleh para pengurus RT di Kota Semarang.

Sekretaris RT 03 RW 02 Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Tutuk Carito mengaku senang mendengar kabar kenaikan dana transport. Bahkan, dia berharap Pemerintah Kota Semarang bisa memberikan uang transport setara UMR.

Menurutnya, seorang ketua maupun sekretaris RT juga memiliki tugas melayani masyarakat diantaranya mengurus surat pengantar bagi warganya yang hendak menikah, jual beli rumah, dan sebagainya. Dengan rencana kenaikan ini, dia mengaku sangat bersyukur.

“Biasanya sekretaris dapat Rp 150 ribu. Kalau naik jadi Rp 250 ribu, kami tetap bersyukur,” ucapnya.

Menanggapi terkait rencana pemotongan BPJS Ketenagakerjaan, dia menilai, hal itu tidak perlu. Pasalnya, rata-rata pengurus RT maupun RW sudah memiliki BPJS Ketenagakerjaan dari masing-masing perusahaan tempat bekerja.

“Kalau BPJSnya kan sudah dapat dari kantor, saya rasa tidak perlu lagi,” tambahnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini