Kabar dari Tawangmangu, Ratusan Pecinta Alam Dikumpulkan untuk Diajak Jaga Kelestarian Alam

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hadiri Sarasehan dan Kampanye Lingkungan Hidup Kesiapsiagaan Pengendalian Kebakaran Hutan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (25/8/2022). ( foto humas pemprov jateng)

KARANGANYAR (sigijateng.id) – Ratusan pecinta alama, hari ini, Kamis (25/8/2022) berukumpul menghadiri Sarasehan dan Kampanye Lingkungan Hidup Kesiapsiagaan Pengendalian Kebakaran Hutan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (25/8/2022).

Mereka diajak untuk menjaga lingkingan dan kelestartian alam. Adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengajak mereka. Ganjar hadir langsung di tengah-tengah mereka.

Kegiatan tersebut diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Diikuti 300 lebih peserta. Terdiri dari penyuluh kehutanan, Polisi Hutan, relawan, masyarakat peduli api, serta pelajar.

“Iya, jadi kita mencoba menggerakkan seluruh kekuatan dari LHK, dinas pertanian, Pak Kades, Perhutani, kita gerakkan seluruh kekuatan. Termasuk ini ada kawan-kawan yang kemarin menang lomba penyuluh kehutanan,” ujar Ganjar Pranowo.

Gerakan kepedulian terhadap lingkungan, lanjut Ganjar, dilakukan dengan mengedukasi mulai dari menanam pohon, merawat, hingga pengelolaan hasil.

“Mengajarkan mereka mulai menanam, memelihara. Intinya sebuah kepedulian lingkungan. Nah edukasi ini perlu kita dorong termasuk tadi ada anak-anak sekolah yang coba kita dorong mereka untuk mau menanam sejak di sekolah,” paparnya.

Bahkan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga memberi PR bagi pelajar yang hadir dalam acara tersebut untuk menanam sekaligus merawat pohon.

“Kalau anak SD dua pohon, SMP dua pohon, SMA minimal dua pohon. Tadi saya minta 5 pohon pada pelajar SMA Tawangmangu. Dan dia sampai lulus wajib memelihara tanamannya,” jelasnya.

Itu disepakati dari pihak guru yang mendampingi. Nantinya, juga bisa bermitra dengan Perhutani, Dinas terkait, dan lembaga-lembaga penelitian agar konsep merdeka belajar benar-benar dilakukan dalam konteks menjaga lingkungan.

“Dan tadi yang juara-juara itu bisa jadi narasumber,” ucapnya.

Tak kalah penting, kegerlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Keterlibatan masyarakat jauh lebih penting. Misalnya, menanam hutan kita dengan kopi, dirawat, sampai panennya. Pasca panen diajari mengolah hasilnya,” jelas Ganjar.

Selain itu, perlu juga dilakukan perbaikan-perbaikan kerusakan hutan, termasuk menyiapkan mencegah potensi bencana longsor, banjir dan sebagainya.

“Kita buat sumur resapan atau biopori di tempat atas seperti Tawangmangu ini. Kalau edukasi itu bisa dilakukan kita jaga kita dampingi kan bagus,” tandasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan bagi pemenang lomba. Di antaranya kategori Penyuluh Kehutanan PNS, Kelompok Tani Hutan, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, dan Masyarakat Peduli Api. (riya)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini