Jelang Idul Adha, Wabah PMK Di Kendal Terus Melonjak Capai 623 Kasus

Bupati Dico M Ganinduto bersama Kapolres Kendal saat sidak ke peternakan sapi mencegah wabah PMK. (Foto: Prokompim Setda Kendal)

Kendal (Sigijateng.id) – Jelang perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi masyarakat diliputi dengan adanya wabah PMK atau penyakit mulut dan kuku. Salah satunya di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Berdasarkan data catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, hingga Jumat (17/6/2022) pukul 10.00 WIB total ada 623 kasus PMK. Dengan rincian kasus aktif 512, kasus baru 12, sembuh 101, membaik 213, mati 1, dipotong 9.

Infografis. Foto : Dinas Pertanian dan Pangan Kendal

Adapun kasus aktif PMK tersebut menyerang pada hewan sapi sebanyak 502 ekor dan hewan kerbau ada 10 ekor. Untuk wilayah yang terdapat wabah PMK pada hewan ternak terjadi di 13 wilayah kecamatan.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Dico M Ganinduto terus meminta pada petugas lapangan dinas terkait untuk terus melakukan tracing dan treatment. Sembari menunggu bantuan obat-obatan dari pihak pemerintah pusat dalam hal ini Kementan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Provinsi dalam penanganan kasus wabah PMK di Kendal. Kita juga masih memaksimalkan ketersediaan obat-obatan yang ada. Sebab, sampai saat ini belum ada lagi bantuan dari pemerintah pusat, ujarnya saat ditemui sigijateng.id pada Jumat (17/6/2022).

“Masyarakat juga kami himbau untuk hati-hati dalam memilih hewan kurban. Lebih baik konsultasi terlebih dahulu dengan petugas yang ada, sehingga daging untuk kurban aman dan sehat,” imbuhnya.

Dikatakan, pihaknya juga akan terus memperpanjang masa penutupan operasional pasar hewan hingga sepekan kedepan mengantisipasi lebih jauh merebaknya kasus wabah PMK. “Iya tetap akan kita perpanjang hingga sepekan kedepan. Di pasar hewan Cepiring, Boja dan Sukorejo,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 23 Mei 2022, per 17 Mei 2022 wabah PMK telah menyebar ke 15 provinsi di Indonesia. Sebanyak 3,9 juta hewan ternak pun mati terkena wabah ini.

Wabah PMK dicirikan dengan lepuhan berisi cairan atau luka pada lidah, gusi, hidung, dan air liur berlebihan. Lalu luka dengan lepasnya kuku sehingga hewan tidak mampu berjalan atau pincang, serta hilang nafsu makan.

Meskipun tidak menular ke manusia, wabah PMK menular dari ke hewan lain melalui kontak langsung maupun tidak langsung secara cepat. Penyakit ini juga memiliki dampak merugikan dengan penurunan produktivitas hingga angka kematian mendadak yang cukup tinggi. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini