WONOSOBO (sigijateng.id) – Tim KKN Mandiri Misi Khusus UIN Walisongo di Desa Mlandi Wonosobo berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Jawa Tengah menggelar Kajian yang bertajuk “ Kurban Berkah, Tetap Aman di Tengah Wabah”.
Kegiatan tersebut adalah salah satu program kegiatan Tim KKN Mandiri Misi Khusus UIN Walisongo di Desa Mlandi Wonosobo sekaligus dalam rangka menyongsong Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Mengawali pengabdiannya, tim KKN melakukan sowan (Silaturahmi) kepada para tokoh-tokoh masyarakat Desa Mlandi, Wonosobo. Kemudian berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Jawa Tengah dengan melakukan kajian kurban 1443 H. Kajian ini telah dilakukan pada Jumat, 30 Juni 2022
Kajian yang bertajuk “Kurban Berkah, Tetap aman di tengah Wabah” disiarkan langsung melalui media Instagram. Tujuannya adalah mengedukasi serta mengajak pengguna sosial media dari berbagai kalangan untuk melaksanakan ibadah kurban atau lebih akrab dikenal menyembelih/ mengalirkan darah hewan ternak di 10 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
Walau ditengah wabah PMK yang merajalela pada hewan ternak di Indonesia, Dompet Dhuafa Jawa tengah mencoba mengajak masyarakat untuk kurban yang berkah lagi aman, dengan menerapkan Quality Control yang ketat terhadap hewan yang dikurbankan.
Kajian Jumat sore ini diisi Oleh Ustadz Very Setiawan yang tergabung dalam Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) dan dimoderatori oleh Muhaimin Hadratul Fadhil, Demisioner Ketua HMJ Studi Agama-agama UIN Walisongo Semarang.
Ustadz Very menjelaskan dengan asik lagi menarik tentang keutamaan kurban yang disebut sebagai “Sedekah terbaik”.
Menurut Ustadz Very, bahwasannya ibadah kurban yang merupakan acara besar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia yang sudah dilakukan dari Zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS kemudian disunnahkan oleh Rasulullah SAW kepada umat Islam untuk mengalirkan darah (berkurban) hewan ternak pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan rujukan kutipan Surah Al Kautsar ayat ke dua, “..Maka Sholat lah karena tuhanmu, dan berkurbanlah”.
Pun ibadah berkurban sebagai bentuk rasa welas asih antar sesama Umat Islam agar di hari raya Idul Adha, semuanya merasakan kebahagiaan dan berkecukupan. Hari raya Idul Adha yang disambut dengan meriah dan keunikan di setiap daerah nya, menjadikan Idul Adha sebagai kesempatan emas untuk bersedekah dengan cara yang terbaik.
Ustadz Very Setiawan menekankan, bahwasannya perlu melihat waktu atau momen terbaik dalam beribadah, sehingga momen ini berpengaruh terhadap kualitas peningkatan kebaikan dalam diri seseorang, baik dari spiritual maupun dari segi sosial bermasyarakat. Sehingga untuk menyambut momentum Idul Adha, perlunya menambah ilmu dan wawasan seputar kurban dan segala keutamaan-keutamaanya.
Sementara, Isnaeni Atmi Dewi Pamungkas, divisi kominfo KKN MMK Desa Mlandi, mengungkapkan kajian kurban ini menjadi salah satu upaya untuk menambah keilmuan dan wawasan serba-serbi Idul Adha 1443 H, baik dari keutamaan keutamaan berkurban, sejarah diperintahkannya, dan manfaatnya bagi seluruh masyarakat.
“Harapan besarnya ada jumlah orang berkurban di tahun meningkat,” katanya. Kajian ini menjadi awalan mengenal serba-serbi Idul Adha 1443 H, dan diharapkan edukasi mengenal melalui platform live instagram bisa menarik kaula muda untuk lebih paham tentang berkurban yang baik dan benar. (yandi-timkkn/asz)
Berita Terbaru:
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
- Sstt Akan Ada Konser Gilga Sahid di DTW Curugsewu Kendal saat Libur Lebaran 2024, Catat Tanggal Mainnya!
- Penipuan BBM Pertamax di SPBU Terbongkar, Bareskrim Tangkap Lima Orang Tersangka, Begini Motifnya
- Lunas Pajak 100 Persen, Dua Kecamatan di Kendal Dapat Reward