Jangan Anggap Remeh, Berikut Ini Cara Melakukan Trauma Healing untuk Anak Pasca Bencana Alam

Ilustrasi (foto : freepik.com)

SIGIJATENG.ID – Setiap terjadi bencana alam atau peristiwa buruk yang menimpa banyak orang, pasti tersedia posko trauma healing yang disiapkan secara khusus bagi anak-anak yang menjadi korban bencana alam.

Hal ini sangat penting karena anak belum mampu menyikapi apa yang terjadi pada dirinya.

Sebagai orang dewasa, mereka lebih bisa menyikapi bencana alam sebagai rangkaian dari takdir yang memang harus terjadi. Orang dewasa juga lebih mampu menerima kejadian ini secara lapang dada dibanding dengan anak-anak yang masih belum paham tentang alasan dibalik peristiwa buruk tersebut.

Saat terjadi bencana alam, anak-anak akan mengingat kejadian itu hingga ia tumbuh dewasa. Tak jarang hal tersebut bisa membuat trauma yang berkepanjangan. Untuk itu, trauma healing sangat penting dilakukan untuk anak pasca bencana alam terjadi.

Lantas bagaimana cara yang tepat untuk melakukan trauma healing kepada anak-anak? simak ulasan berikut!

Dilansir dari The Asian Parents, berikut 4 cara yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberikan treatment trauma healing bagi anak-anak untuk mengatasi rasa trauma mereka pasca bencana alam.

  1. Ajak anak bersosialisasi

Orang dewasa bisa mengajak anak untuk bersosialisasi dengan orang lingkungan sekitarnya pasca bencana alam. Misal dengan dengan mengadakan kegiatan sosial yang membahas tentang cara mengatasi bencana akan membuat anak-anak belajar tentang kondisi yang saat ini sedang terjadi. Hal ini, akan membuat mereka lebih tanggap tentang apa saja hal yang harus dilakukan jika suatu saat peristiwa buruk tersebut terjadi lagi pada mereka.

  1. Ajak anak berdiskusi dan temani

Anak-anak memiliki hati yang mudah rapuh dibanding dengan orang dewasa. Untuk itu, sebagai orang tua atau orang dewasa sepantasnya bertanya tentang perasaan anak-anak setelah mengalami bencana alam yang tidak terduga. Hal ini akan membuat anak merasa lebih aman karena merasa ada orang dewasa yang mampu melindungi dirinya.

  1. Batasi penggunaan media sosial

Saat bencana alam terjadi, pasti banyak media yang memberitakan akan hal itu. Saat anak melihat kembali peristiwa itu, maka anak bisa merasakan kesedihan dan teringat akan bencana alam yang mereka alami. Hal ini akan membuat anak trauma dan merasa dirinya tidak aman. Untuk itu membatasi media sosial untuk anak sangat penting agar anak tidak melihat peristiwa mengenaskan itu.

  1. Hubungi pihak profesional

Saat sudah tidak sanggup untuk melakukan trauma healing, maka sebaiknya langsung hubungi pihak profesional yang lebih mampu menangani proses trauma healing terhadap anak Anda. Semakin cepat bergerak, maka rasa trauma dalam diri anak akan semakin cepat dikendalikan sehingga hal tersebut tidak akan mengganggu kehidupan mereka selanjutnya. (dimas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini