Jadi Ajang Selfie, Laga Persija Legend Kontra All Star Jateng Imbang 1-1

Para pemain Persija Legend atau Persika Old Star (POS) berfoto bersama All Star Jateng (Asjat) padapertandingan di Lapangan Jatayu Yonif 400/BR, Jumat (3/6/2022). (Foto. Asjat For Sigijateng)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Kehadiran pemain Persija Legend yang notabene banyak diisi mantan pemain Timnas, ternyata membawa berkah tersendiri bagi tim tuan rumah All Star Jateng (Asjat). Meski laga persahabatan yang bertajuk “Super Big Match” belum berlangsung, sudah jadi ajang foto selfi.

“Kesempatan ini harus dimanfaatkan foto bareng buat kenang-kenangan. Apalagi lawannya mantan legenda Timnas,” papar bendahara Asjat Korsem Anton sembari merangkul Azhari Rangkuti.

Pemain yang lain juga sama-sama mengikuti minta foto. Untung fotografer Doni yang disewa untuk laga pada sore ini, cekatan mengabadikan momen yang dinilai cukup langka. Termasuk empat pemain PSIS legend yang berjuluk 4 sekawan Sudaryanto, Ahmad Muhariah, Budiawan Hendratmo, dan Budi Wahyono memanfaatkan laga ini sebagai ajang reuni.

Bisa dimaklumi, sebagian besar pemain Persija Old Star (POS) adalah teman seangkatannya ketika masih di perserikatan.

“Saya salut kepada teman-teman Persija Legend, masih kompak dan cukup mumpuni bermain bola. Angkatan saya, tinggal berempat. Makanya dijuluki empat sekawan,” terang kapten tim yang membawa PSIS Juara Perserikatan 1987.

Hadirnya artis dan juga komentator televisi swasta Rico Ceper dan mantan atlet futsal Timnas Vernand Hutabarat semakin menambah gayeng laga persahabatan di Lapangan Jatayu Yonif 400/BR, Jumat (3/6/2022).

Ditambah hadirnya komentator Marsono yang membuat suasana makin meriah.
Ada kejadian lucu, ketika permainan berhenti lantaran bola out. Pemain Asjat mencuri kesempatan menarik Rico Ceper maupun Vernand Hutabarat untuk foto bareng. Alhasil, lemparan ke dalam pun sempat jeda sesaat, menunggu aksi foto kelar.

Jalannya pertandingan sendiri berlangsung cukup seru dan enak ditonton. Pertandingan berlangsung 4 game. Babak pertama coach POS&F, Tonny Tanamal menurunkan strategi 4-3 -3. Penjaga gawang diisi Sukabar, empat belakang Wahyu, Bambang Ito, Marzuji Nyak Mad, Tias Tano Taufik. Posisi tengah diisi Jalal Jalil, Rullyzar dan Aji Riduan Mas. Sedangkan tiga di depan diisi Yopie Riwoe, Adityo Darmadi, dan Kamarudin Bettay.

Asjat sendiri menurunkan 4 sekawan, ditambah pemain berpengalanan seperti Mbah Jo, Suradi, Agus, Lili,Sugiarto, dengan bomber haus gol Rudi.

Permainan Persija legend patut mendapat apresiasi, kerjasama antar lini cukup apik. Di depan gawang pun terlihat tenang mempermainkan si kulit bundar. Akhirnya menit ke-15 pertahanan Asjat yang dijaga Agung dibobol oleh tembakan Kamarudin Bettay setelah sebelumnya terjadi kemelut.

Menginjak babak kedua, tim tamu merotasi seluruh pemainnya Nasrun Baso di bawah mistar, formasi masih inisiatif menyerang 4-3-3. Empat di belakang Edo S, Maman Suryaman, Mahruzar Nasution, Syafrudin, tengah diisi gelandang elegan Rico Ceper, Azhari Rangkuti dan Zainal Jambak. Barisan penggempur Budiman Yunus, Anjar Rahmulyo dan Vernand Hutabarat.

Persija Old Star masih mendominasi jalannya pertandingan, Rico Ceper beberapa kali melakukan umpan terobosan ke sayap kanan yang diisi Vernand Hutabarat. Untung barisan pertahanan yang digalang Karseno bagaikan truk tronton parkir. Ditambah gelandang pengangkut pasir Gunawan, yang sering mematahkan gerakan Verdinand Hutabarat dengan gerakan free style yang berusaha menusuk ke jantung pertahanan Asjat.

Sampai Wasit Tudakman meniup babak kedua berakhir kedudukan imbang 0-0.
Babak ketiga ada penambahan amunisi masuk Ketua Siwo PWI Jateng Erwin Ardian. Kedua tim terlihat saling jual beli serangan, sampai akhir pertandingan skor tetap 0-0.

Menginjak game terakhir, Coach Andi memasukkan pemain terbaiknya. Melalui serangan balik Agus M dari sektor sayap kanan membawa bola sendirian menusuk ke jantung pertahanan Persija, melihat Agus LS berdiri bebas bola disodorkan. Dengan sekali kontrol bola dilesakkan dan terciptalah gol menyamakan kedudukan.
Sampai wasit Tudakman meniup peluit panjang skor tidak berubah 1-1.

Juru bicara Persija Old Star Azhari Rangkuti mengaku senang dan bangga bisa bermain dengan All Star Jateng Cabang Semarang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, mesti sifatnya dadakan, pelayanan cukup memuaskan. Kami mengundang Asjat, untuk melawat ke Jakarta,” papar mantan pemain Timnas seangkatan Rachmad Dharmawan yang kebetulan bersama Francis Wawengkang akan menyusul pada pertandingan selanjutnya di Yogyakarta.

Ditempat yang sama Ketua Asjat Korsem Amrin Tulcap mengapresiasi pertandingan yang baru berlangsung.

“Suatu kehormatan sekaligus kebanggan bagi kita, tim Asjat kedatangan tamu yang notabene mantan -mantan pemain timnas. Ini menjadi silahturahmi yang baik, semoga hubungan terus berlanjut,” paparnya. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini