SIGIJATENG.ID – Laga PSIS vs kontra Arema FC pada pekan ke 20 BRI Liga 1 2021/2022 menyisakan pertanyaan banyak orang, menyusul Arema sama sekali tidak menurunkan pemain asingnya.
Dalam laga yang berakhir imbang 0-0 ini, Arema turun dengan pemain lokal. Padahal, Arema tentu butuh tenaga para pemain asingnya untuk bisa memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara.
Seluruh pemain asing Arema FC tidak masuk dalam line up baik Carlos Fortes, Adilson Maringa, Sergio Silva, Rensi Yamaguchi dan hingga bek naturalisasi Fabio Beltrame.
Apakah karena para pemain sedang menjalani hukuman akumulasi? Sepertinya tidak. Lalu luncul beragam pertanyaan.
Tak ingin membuat spekulasi semakin liar manajemen menyampaikan absennya sederet pemain penting ini karena berhubungan dengan kebijakan mandiri Arema FC terhadap pemain bergejala.
“Kami sangat patuh dengan regulasi prokes, jika ada pemain yang bergejala kami langsung lakukan kebijakan mandiri dengan menempatkan di hotel yang berbeda,” kata media officer Arema FC, Sudarmaji, melalui rilisnya.
“Kami sudah melakukan berturut-turut test selama lima hari terakhir, dan semoga hasilnya baik untuk tim. Mohon doa dan dukungan agar Arema FC bisa tetap berprestasi.”
Langkah yang diambil manajemen ini merupakan tindak lanjut dari hasil tes masif yang dilakukan secara berkala lima hari terakhir. Terkait hasil tersebut ada beberapa pemain yang harus dilakukan tes ulang untuk dipastikan kembali kondisinya.
Karena tidak ingin mengambil risiko pemain-pemain yang menunjukkan gejala sekecil apapun langsung dievakuasi.
“Memang ada pemain yang hasil tesnya samar, sehingga dilakukan tes berulang ulang selama lima hari berturut turut, sambil menunggu hasilnya, kita patuh pada regulasi prokes pada kompetisi ini maka mereka kita inapkan di hotel yang berbeda,” imbuhnya.
BACA JUGA:
PSIS Semarang vs Arema FC Berakhir Imbang Tanpa Gol
Alasan PSIS Coret Bruno Silva, Salah Satunya Pernah Melakukan Indisipliner
Keputusan yang diambil memang berat, terlebih tim sedang membutuhkan tenaga maksimal untuk mempertahankan posisi puncak. Namun kembali lagi, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas yang utama.
“Segala sesuatu di tengah kompetisi masih bisa terjadi. Bukan hanya pada pemain, tetapi juga pada venue pertandingan yang sifatnya dinamis dan harus menyesuaikan dengan dinamika yang ada,” pungkas Sudarmaji. (aris)
Berita terbaru:
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya