Inilah Kisah Jin Makhluk Ciptaan Allah SWT yang Bela Rasulullah saat Diejek Kaum Kafir Quraisy

Kisah Jin dari Bukit Tursina membela Rasulullah saat diejek kafir Quraisy diceritakan dalam Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah.(Foto : Ilustrasi - Pixabay.com)

Sigi Jateng – Selain manusia, Jin juga merupakan makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala. Jin memiliki banyak golongan, mulai jin Muslim, kafir, hingga laki-laki atau perempuan. Jin juga memiliki berbagai sifat, ada yang baik dan ada yang buruk.

Jin tidak dapat dilihat mata manusia biasa, tapi Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bisa mengetahui keberadaannya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat hadis. Beliau bersabda: “Sungguh, aku melihat setan-setan jin dan manusia lari dari Umar.” (HR At-Tirmidzi)

Al kisah, ada jin yang membela Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam saat diejek oleh kaum kafir Quraisy. Jin itu disebutkan bernama Muhbar bin Abhar yang tinggal di Bukit Tursina. Jin Muhbar merupakan cucu bangsa jin yang masuk Islam pada masa Nabi Sulaiman Alaihissallam.

Riwayat lain menyebut jin ini masuk Islam di masa Nabi Nuh Alaihissallam. Demikian dijelaskan dalam kitab ‘Al-Mawaidzul Ushfuriyah’ karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al Ushfury. Ketika tokoh-tokoh kafir Quraisy sedang berkumpul dan tengah membicarakan sosok Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Salah seorang di antara mereka kemudian berkata: “Muhammad mengajak kita menyembah Tuhan yang tidak kita kenal. Tetapi ia tidak mencela tuhan kita” Muhammad sebenarnya menghendaki harta,” ucap lainnya. Tetapi, pembicaraan kemudian berubah ketika seseorang di antara mereka berkata, “Muhammad sebenarnya penyihir dan pembohong.”

Kemudian di antara mereka bertanya kepada Walid ibn Haris: “Apa pendapatmu wahai Walid?” “Aku tidak bisa menjawab,” katanya singkat. Mendengar jawaban itu, mereka menuduh Walid sudah terkena ajakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Walid pun berang dan berkata dengan nada marah, “Beri aku tiga hari untuk menjawabnya.” Maka bubarlah perkumpulan itu. Kemudian Walid pulang ke rumahnya. Disebutkan bahwa Walid memiliki dua berhala yang terbuat dari manikam dan emas.

Berhala itu ia letakkan di atas kursi dan diberi pakaian yang mahal. Walid lalu sembahyang. Ia tidak makan dan minum. Pada malam ketiga dia berkata kepada dua berhalanya, “Demi penyembahanku tiga hari berturut-turut katakan kepadaku tentang Muhammad.” Setelah itu tiba-tiba ada yang berkata dari dalam berhala tersebut, “Muhammad itu bukan Nabi, jangan percaya dia.”

Mendengar hal itu, Walid girang. Ia tidak tahu kalau ada jin yang telah masuk ke salah satu berhala. Walid kemudian menceritakan peristiwa tersebut kepada semua teman-temannya yang kafir. “Sudah saatnya kita katakan ini kepada Muhammad,” katanya.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang mendengar peristiwa tersebut ikut bersedih. Lalu Malaikat Jibril datang dan berkata: “Celakalah yang membuat kata-kata itu wahai Muhammad.”

Kemudian kaum kafir meletakkan patung Hubal di suatu tempat. Mereka lalu menyembahnya. Malam harinya mereka mengundang Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam untuk datang. Beliau pun datang ditemani Abdullah bin Mas’ud.

Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam duduk di tengah mereka. Maka masuklah jin yang bernama Musfir ke dalam tubuh Hubal. Ia kemudian mencaci maki Rasulullah. Mendengar hal itu, Abdullah bin Mas’ud menjadi bingung dan bertanya, “Berbicara apa orang itu, wahai Rasulullah?” “Wahai Abdullah, jangan takut, ini setan,” jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pulang ke rumah. Tapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang penunggang kuda berbaju hijau. Orang itu kemudian turun dan memberi salam. “Siapa Anda, alangkah indahnya salam Anda kepadaku,” ucap Rasulullah.

“Saya adalah cucu bangsa jin yang telah masuk Islam pada masa Nabi Sulaiman Alaihissalam. Telah lama saya meninggalkan kampung saya. Bertepatan saat saya kembali, saya mendengar anak istri saya menangis. Lalu saya tanya mengapa menangis.

Istriku pun menjawab bahwa Musfir telah memperbohongkan Muhammad.” Jin itu kemudian berkata lagi, “Mendengar hal itu, saya kejar dia dan kutemukan di antara Shafa dan Marwah, dan aku menikamnya. Darahnya masih ada di pedangku,” ucapnya.

Mendengar hal itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berdoa untuknya. Beliau pun bertanya, “Siapa namamu?” “Nama saya Muhbar bin Abhar. Saya tinggal di Bukit Tursina. Adakah Paduka memerintahkan saya, wahai Rasulullah, untuk mengejek mereka dalam berhala seperti Musfir mengejek Paduka?”

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kemudian menjawab, “Boleh saja.” Lalu jin itu pergi ke tempat berhala. Di sana kaum kafir Quraisy sedang sembahyang. Mereka berkata, “Wahai Hubal, gembirakanlah kami dengan ejekan kepada Muhammad.” Jin yang telah masuk pada tubuh Hubal itu kemudian berkata, “Wahai penduduk Makkah, orang ini adalah Nabi yang benar.

Muhammad mengajakmu pada kebenaran tetapi kalian menganggapnya kebatilan. Jika kalian tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkan ajaran yang dibawanya, tentunya kalian akan berada di neraka jahanam selama-lamanya. Ikutilah Muhammad! Yakinilah kebenarannya! Dialah Nabi Allah dan sebaik-baiknya makhluk.”

Lalu Abu Jahal berdiri dan memungut arca itu, kemudian membantingnya. Arca tersebut pecah, lalu dibakar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kemudian pulang dengan hati gembira dan mengubah nama jin Islam dari Bukit Tursina itu dengan Abdullah ibnu Abhar.

Sebagai bentuk pembelaannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, jin tersebut melantunkan syair:

أنا عبد الله بن عبهر # انّي قتلت ذا الفجور مسفرا

“Aku adalah Abdullah bin Abhar. Sesungguhnya aku telah membunuh setan yang durhaka yaitu Musfir.”

Wallahu a’lam bishawab

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini