Hati-hati! Berikut Ini 6 Dampak Sering Membentak Anak

Ilustrasi . Foto : pixabay.com

SIGIJATENG.ID – Anak-anak terkadang melakukan sesuatu hal yang dapat membuat orang tua marah. Orang tua yang memiliki emosi negatif tinggi seringkali melampiaskan kemarahannya itu dengan membentak anak agar ia patuh terhadap apa yang diperintahkan.

Jika sesekali dilakukan mungkin wajar, namun beda halnya jika terlalu sering dilakukan atau bahkan anda sebagai orang tua merasa hampir tiap hari membentak anak sendiri. Perilaku anda itu ternyata menimbulkan dampak negatif bagi anak, alih-alih menjadi semakin patuh anak justru merasa takut kepada anda, apa dampak lainnya? Simak ulasan berikut,

1.       Anak Tidak Belajar Apa-apa

Sering kali orang tua beranggapan bisa membuat anda menurut. Ketika dibentak, anak akan melakukan apa yang anda lakukan. Akan tetapi hal itu dilakukannya karena takut bukan karena ia mengerti. Ketika dibentak tanpa penjelasan, anak tidak akan mengerti alasan yang membuat orang tuanya marah. Ia tidak akan belajar apa yang harusnya ia lakukan.

2.       Tidak Memahami Situasi Gawat

Menurut psikolog Nessi Purnomo ada satu kondisi orang tua bisa berbicara dengan nada keras yakni dalam kondisi bahaya. Misal, anak anda tiba-tiba saja memegang pisau, anda pasti akan mengatakan”Stop!” dengan keras. Anak akan belajar bahwa ketika orang tuanya berkata dengan nada keras seperti ini artinya ada situasi gawat dimana ia harus berhenti.

Akan tetapi bila orang tua sudah terbiasa menggunakan nada keras setiap hari, anak-anak tidak akan bisa membedakan mana situasi gawat dan mana kondisi di mana orang tua marah padanya.

3.       Merasa Tidak Disayang

Salah satu dampak berbahaya dari terlalu sering membentak anak adalah anak akan berpikir bahwa orang tuanya tidak menyayanginya. “Ini bisa diingat sampai mereka dewasa,”

4.       Anak Tidak Percaya Diri

Dibentak tentu saja menyakiti perasaan anak. Ketika terlalu sering dibentak untuk alasan kecil, anak-anak akan berpikir bahwa mereka tidak mampu atau tidak berharga sehingga dapat menjadikan anak tidak percaya diri.

5.       Tidak Terbuka Pada Orang Tua

Dampak jangka panjang dari terlalu sering membentak anak adalah anak tidak akan merasa bebas untuk bicara dengan orang tuanya. Ia bisa jadi anak yang tertutup dan tidak terbuka pada orang tuanya. Sehingga, pada saat dewasa ia bisa jadi lebih mempercayai orang lain yang bisa saja menjerumuskannya pada hal buruk.

6.       Jadi Kebal

Ini dampak yang mungkin sering tidak disadari orang tua. Menurut Nessi ketika orang tua terlalu sering marah maka anak akan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Sehingga mereka pun jadi cuek karena sudah kebal.

Ciri anak yang mengalami background kasar dan temprament rata-rata pelajaran matematika mereka bagus namun dari segi motorik timbul berbagai macam  sikap negatif yakni: penakut dan mudah menangis, kasar dan brutal, menjadi penyendiri dan mengalami traumatik berkepanjangan.

Anak yg mengalami kekerasan fisik dan mental itu bersikap akhir yang tidak sama. Mereka ada yang cenderung meniru, ada yang trauma, ada yang pesimis, bahkan ada yang merasa tidak dibutuhkan. Hal ini fatal utk masa depan.

Fase dimana Anak dibentak dan dipukul adalah fase perekaman memori pada anak. Ibarat buku yang masih kosong dicoret bukan dengan pensil, melainkan dengan tinta hitam yg tak bisa dihapus selamanya. Sebab setiap satu kali anda membentak anak, satu sel otaknya akan putus dan tidak bisa kembali terhubung. (akhida)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini