Hari Sumpah Pemuda! Berikut Ini Makna dari Pemuda

Potret Sutan Sjahrir (foto : sumpahpemuda.indonesia)

SIGIJATENG.ID – Kata pemuda di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti orang yang masih muda, orang muda atau taruna. Pemuda seringkali diasosiakan dengan semangat yang berapi-api, inovasi, kreatif dan lain sebagainya.

Ungkapan tersebut tidak didasari pada pandangan subyektif belaka saja, melainkan juga didukung oleh beberapa faktor historis yang menyertainya. Sebagai contoh 1928, ketika pemuda dari berbagai latar belakang, berkumpul dan bersatu untuk membentuk satu bangsa baru yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Pertanyaannya mengapa pemuda selalu diasosiasikan pada tiga hal tersebut, semangat, aktivisme dan idealis?
Pemuda secara bahasa berarti seorang yang berusia muda antara 16 – 30 tahun, namun makna pemuda tidak bisa diasosiasikan dengan umur saja, dalam KBBI pemuda juga memiliki arti harapan.

Reprentasi pemuda dalam kajian studi hanya dikaitkan dengan batasan usia yang melekat pada jati diri pemuda itu sendiri, tentu saja hal itu dapat bermakna lebih dari sekedar usia saja.

Pemuda sudah menjadi simbol bagi sebuah pergerakan yang dapat mempengaruhi dinamika yang sedang terjadi, baik skala lokal hingga global, maka dari itu apabila kita memaknai pemuda hanya dengan batasan umur akan sangat banal dan menghasilkan kajian studi yang semakin mengikis makna asli dari pemuda itu sendiri.

Dalam perjalanan bangsa Indonesia, pemuda dan organisasi selalu hadir dalam memberikan sebuah peran demi kemerdekaan bangsa, bahkan setelah Indonesia merdeka pun kedua hal tersebut selalu saling mengisi untuk kemajuan bangsa.

Seiring dengan berkembangnya zaman, maka kebutuhan dan langkah pemuda serta organisasi sudah selayaknya untuk berkembang pula, dan hal itu yang masih menjadi permasalahan akhir-akhir ini dimana kondisi zaman yang sudah berubah tetapi masih banyak organisasi yang terikat dengan paradigma yang melekat.

Wadah untuk menampung seluruh ide, kreativitas dan inovasi para pemuda biasa disebut dengan organisasi. Organisasi-organisasi di kalangan pemuda sendiri sudah banyak saling melengkapi satu sama lain, sebagai contoh apa yang terjadi pada masa pra-kemerdekaan.

Salah satu organisasi besar yang banyak diisi oleh kalangan pemuda adalah Boedi Oetomo yang memiliki peran krusial bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Belakangan ini banyak terlihat organisasi-organisasi pemuda justru diisi oleh kalangan-kalangan yang sudah berusia diatas 35 tahun, padahal pada 27-28 Oktober 1928 Bung Karno saja tidak ikut pada sumpah pemuda selain karena memang ia sedang mengkampanyekan partai barunya yaitu PNI, ia juga dianggap sudah terlalu tua untuk mengikuti acara tersebut.

Bung Karno pada saat itu baru berusia 27 tahun dan sudah menikah dianggap bukan lagi pemuda, lalu kenapa saat ini hal tersebut masih dianggap muda dan masih menduduki kursi-kursi tertinggi pada organisasi kepemudaan.
Hal tersebut tidak lah salah, karena pemuda seharusnya dinilai bukan berdasarkan usianya tetapi semangat yang berada dalam dirinya, tapi apakah sudah ada pergeseran nilai pada makna kepemudaan itu sendiri?

Pemuda sudah seharusnya dapat berpikir lebih kritis, inovatif dan terukur, bila tidak demikian maka pemuda sama saja wayang. Artinya pemuda yang memilki pemikiran kritis dan inovatif tanpa dijalankan maka sama saja dengan pajangan di awang-awang dalam dunia fantasi sehingga pemikiran dan ide tersebut harus bisa dijalankan.

Batasan umur mungkin bisa dijadikan sebagai faktor lain namun tidak utama, yang utamanya adalah semangat, jiwa aktivisme dan idealismenya. Era sekarang ketiga hal ini harus bercampur pada kritis, inovatif dan terukur. (akhida)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini