Hadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Semarang, Jokowi Ajak Guru Tingkatkan Kapasitas

Presiden Jokowi saat ytiba di Bandara Ahmad Yanii disambut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (3/12/2022). ( foto humas pemprov jateng)

SEMARANG (sigijateng.id) – Presiden Joko Widodo datang ke Semarang, Sabtu (3/12/2022). Kedatangan ke Kota Semarang adalah untuk menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 yang digelar di Marina Convention Center, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi peran para guru yang terus mengawal masa depan bangsa lewat pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, terima kasih atas kerja keras Bapak, Ibu guru semuanya saat pandemi, dan terima kasih telah mengawal masa depan anak-anak kita selama pandemi dan terima kasih telah mengawal masa depan bangsa, negara lewat pendidikan kepada anak didik kita,” ujar Presiden.

Kepala Negara menyadari bahwa selama pandemi Covid-19, para guru, dosen, dan tenaga kependidikan dihadapkan pada masa-masa yang berat. Pembelajaran harus dilakukan secara daring dengan segala keterbatasan di lapangan. Presiden pun bersyukur kini pandemi telah bisa dikendalikan sehingga aktivitas dan ekonomi bisa kembali pulih.

“Alhamdulillah karena vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat sebanyak 440 juta suntikan vaksin yang kita berikan, pandemi Covid bisa kita kendalikan dan ekonomi juga bisa kembali pulih seperti sebelum Covid. Ini yang patut kita syukuri,” imbuhnya.

Presiden menjelaskan bahwa di tengah arus perubahan yang sangat cepat, para guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas, mampu beradaptasi dengan teknologi pendidikan yang makin canggih, serta menguasai pengetahuan dan keterampilan yang baru dan relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia yang berubah dengan cepat. Apalagi, pandemi dan berbagai krisis global turut mempercepat digitalisasi.

“Oleh sebab itu, saya minta sekali lagi, update informasi itu sangat dibutuhkan agar anak didik kita juga bisa kita berikan informasi yang terkini,” lanjutnya.

Terkait hal tersebut, pemerintah pun terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan guru melalui berbagai program, yaitu Program Merdeka Belajar, Program Merdeka Mengajar, dan Program Guru Penggerak. Presiden menekankan bahwa program utama pemerintah adalah melakukan transformasi pendidikan untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Tanah Air.

“Selamat Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-77 dan selamat Hari Guru Nasional dan terima kasih kepada para guru yang telah bekerja dengan dedikasi terbaik dan terima kasih telah mendidik generasi penerus bangsa untuk selalu mencintai bangsa, negara, dan tanah air Indonesia,” tutupnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi. Hadir juga secara virtual yaitu Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi.

Sementara, Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan ribuan guru yang gugur di masa pandemi Covid-19. Mereka, kata Ganjar, telah banyak membantu pemerintah menjaga kualitas pendidikan di tengah kesulitan.

Ganjar lantas mengisahkan pentingnya peranan guru pada kesuksesan dan kemajuan Jepang. Di mana saat itu, Kaisar Jepang menanyakan jumlah guru yang tersisa setelah dihantam bom atom.

“Pertanyaan sederhananya, ‘bisa nggak kita menyamai capaian Jepang itu? Bisa nggak spirit Jepang itu kita tiru?’,” kata Ganjar.

Ganjar optimis itu bisa terwujud. Sebab selama ini pemerintah terus berikhtiar melakukan pemerataan akses pendidikan. Melalui program Sekolah Garis Depan dan Guru Garis Depan, hingga Merdeka Belajar.

“Dengan program itu, ruang belajar mengajar serta pertukaran pikiran antara guru dan murid terjadi lebih intensif. Dan di sinilah peran dan kualitas guru jadi nomor satu,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, bicara kualitas pendidikan tidak bisa mengesampingkan kesejahteraan dari para guru. Sebab mereka pemegang kunci berkualitasnya sebuah generasi.

Ganjar kemudian ‘curhat’ di depan Presiden Jokowi. Bahwa Ia menerima banyak keluhan dari guru soal PPPK. Saat itu, Ganjar mengingatkan agar para guru tak khawatir. Sebab hanya di era Presiden Jokowi, kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru mengalami peningkatan.

“Jadi bapak ibu tidak perlu khawatir. Saya yakin target pengangkatan satu juta PPPK akan mampu terpenuhi. Saya yakin tahun depan akan ada peningkatan lagi,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Ganjar, pada tahun 2021 sudah ada 300 ribu pengangkatan guru dan tahun 2022 ini ada 319 ribu pengangkatan.

Adapun di Jawa Tengah, Ganjar telah melantik 5.788 guru PPPK. Selain itu pada 31 Oktober dibuka lagi penerimaan PPPK dengan total 4.361 lowongan untuk guru dari 4.600 lowongan yang disediakan.

Selain itu, ada 5.546 guru honorer di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah menerima gaji sesuai UMK kabupaten kota masing-masing plus 7,5 sampai 10 persen.

“Maka sebelum kita melakukan pembangunan sumberdaya manusia, para guru mesti sudah terbangun dengan kokoh terlebih dulu. Agar tempat terhormat yang sudah menempel di pundak guru, tidak terdegradasi karena keterbatasan ekonomi,” tuturnya. (aris)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini