Fenomena Anak Indigo, Berikut Ini Cara Muslim Menyikapinya

Ilustrasi - (foto unsplash)

SIGIJATENG.ID – Maraknya fenomena anak indigo memang menjadi masalah tersendiri khususnya di Indonesia. Sebagian masyarakat menjadi khawatir dan takut secara berlebihan karena anak-anak indigo ini meramalkan masa depan yang mengerikan. Padahal ramalan tersebut belum tentu benar.

Anak indigo yang katanya memiliki sixth sense atau indera keenam dalam pandangan medis kemungkinan mengidap ADD/ADHD atau savant syndrome. Nah gangguan ini disertai dengan perilaku hiperaktif & impulsif terburu-buru, sehingga lebih sering disebut ADHD (Attention Deficit hyperactive Disorder).

ADD adalah gangguan pemusatan perhatian atau sulit berfokus pada satu hal yang dikerjakan dan umumnya dialami anak-anak. Gangguan mental ini disertai dengan perilaku hiperaktif serta impulsid sehingga lebih sering disebut ADHD.

Kemungkinan kedua adalah Savant Syndrome, dibanding ADHD, sindrom ini lebih memiliki kriteria yang cocok terhadap kebanyakan kasus anak indigo. Nah umumnya, 2 hal ini (ADHD & Savant Syndrome) adalah diagnosis yang paling sering disematkan oleh ahli kejiwaan untuk anak indigo

Pengidap gangguan ini pada dasarnya adalah autis yang memiliki kemampuan istimewa dalam bidang tertentu sehingga mencapai prestasi yang tidak akan dapat diraih oleh kebanyakan orang. Bidang-bidang ini meliputi matematika, daya ingat, musik, seni dan lain-lain.

Selebihnya, indigo dalam dunia kedoketeran dan psikologi tetap dianggap sebagai sesuatu yang belum dapat dibuktikan kebenarannya. WHO tidak mencantumkan indigo dalam daftar penyakit melainkan sebagai kategori pseudoscience.

Islam tidak mengingkari fenomena indigo sebagai sebuah penyakit terutama jika yang dimaksud di sini adalah penyakit akibat gangguan makhluk halus atau jin. Namun jauh sebelum itu Islam sudah lebih dahulu mengabarkan bahwa ada penyakit yang disebabkan oleh jin. Nambi Muhammad telah lama memberitakan mengenai eksistensi ruh yang belum sanggup dibuktikan oleh sains saat ini.

Pada hakikatnya manusia tidak bisa melihat jin, seperti firman Allah dalam QS. Al A`raf ayat 27:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

Jin bisa menampakkan diri dan berinteraksi tapi bukan dengan wujud asli, dalam kisah shahih Bukhari disebutkan kisah tentang sahabat Abu Hurairah radiyallahu `anhu terkait interaksinya dengan jin yang menjelma menjadi manusia. Abu Hurairah mendapati seseorang sedang mencuri makanan zakat fitrah, lalu jin itu mengatakan bahwa ia sangat membutuhkannya, kemudian Abu Hurairah tidak jadi mengadukannya kepada Rasulullah. Namun, setelah kejadian itu berulang hingga 3 kali, maka Abu Hurairah menahan sang jin yang menjelma manusia ke dalam rumahnya.

Jin itu mengatakan bahwa ia akan mengajari sebuah doa kepada Abu Hurairah yang harus dibaca sebelum tidur agar setan tidak menganggunya, maka Abu Hurairah pun diajari ayat kursi oleh jin tersebut.

Pagi harinya Rasulullah bertanya, “Tahukah kamu siapa yang bercakap dengan mu semalam?”

“Tidak.” jawab Abu Hurairah.

“Ia adalah setan.” Jawab rasulullah.

Anak indigo tidak memiliki kemampuan untuk melihat jin tetapi jin lah yang memiliki kemampuan untuk menampakkan diri di hadapan manusia. Mengapa? Pertama jin cinta terhadap anak tersebut, dua atas usaha atau permintaan orang tersebut untuk bisa melihat jin.

Indigo disebabkan oleh gangguan jin dan hal itu merupakan sebuah kekurangan. Solusi pengobatannya adalah ruqyah.

Islam tidak selalu menghubungkan setiap penyakit dengan ruqyah namun Islam juga tidak mengingkari bahwa ada penyakit yang disebabkan oleh jin. (akhida)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini