Duh! Pedagang Sembako di Pasar Tradisional Batang ini Masih Jual Minyak Goreng di Atas HET, Ini Alasannya

Ilustrasi - Minyak goreng yang dijual di pasar tradisional. (Foto: dok.sigijateng)

Batang (Sigijateng.id) – Sejumlah pedagang sembako di pasar tradisional Kabupaten Batang masih menjual minyak goreng dengan harga lama. Mereka beralasan tidak mau merugi dan tetap menjual minyak goreng di atas harga yang sudah ditetapkan pemerintah. 

Para pedagang mengaku stok minyak goreng yang dijual adalah dari pembelian saat harga melambung, sehingga dijual ke konsumen dengan harga lama.

“Kami tidak ingin merugi meski harga minyak goreng sudah dijual di pasaran Rp14.000 per liter. Ya jika dijual Rp15.000 per liter, tidak apa lah meski untungnya sedikit sekali,” kata salah satu pedagang sembako, Turini (49) di pasar tradisional Batang, Kamis (10/2/2022).

Turini mengatakan, sudah sepekan stok minyak goreng kemasan masih langka sehingga konsumen tidak memprotes meski harganya dijual lebih dari Rp14.000 per liter.

“Konsumen memang banyak yang mencari minyak goreng kemasan namun kehabisan stok. Oleh karena itu, konsumen tidak banyak memprotes meski minyak goreng dijual lebih dari Rp14.000,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Endang Rahmawati mengaku sebagian pedagang masih ada yang menjual minyak goreng dengan harga lama.

“Kebanyakan pedagang sudah terlanjur beli dengan harga mahal, akhirnya kalau dipaksa untuk menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) pasti mereka merugi,” katanya.

Endang menyakini untuk menghabiskan stok minyak goreng dengan harga lama itu tidak membutuhkan waktu lama karena masyarakat masih banyak yang membutuhkan komoditi itu.

“Kami akan menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng dengan menerapkan HET. Oleh karena itu, saya memperkirakan dua pekan ini stok minyak goreng yang lama sudah habis berganti stok minyak goreng yang baru,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Pemkab Batang sudah mengajukan usulan bantuan minyak goreng 8.000 liter ke Pemprov Jawa Tengah (Jateng) untuk operasi pasar (OP). Rencana OP menyusul naiknya harga minyak goreng di pasaran.

“Kami sudah mengajukan 8.000 liter untuk operasi pasar, namun sampai sekarang belum diperoleh. Kami masih mengantre dan selanjutnya bisa sudah (mendapatkan minyak goreng), maka akan dilakukan OP,” kata Bupati Batang Wihaji, Senin (24/1/2022). 

Menurut Wihaji, idealnya harga minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter. Namun kini di pasaran mencapai Rp19.500 per liter, sehingga pemkab berupaya menekan kenaikan harga komoditi itu agar bisa stabil. (Dye)

Baca berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini