Duh! Ikut Lelang Arisan, Puluhan Orang di Kudus Jadi Korban Kerugian Capai 2 Miliar

Ilustrasi. Foto : pixabay.com

Kudus (Sigijateng.id) – Puluhan orang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diduga menjadi korban arisan bodong. Pihak kepolisian pun langsung turun tangan untuk mengusut laporan dugaan adanya arisan bodong tersebut.

Kasat Reskrim Polres Kudus AKP R Danang Sri Wiratno membenarkan adanya aduan warga yang diduga menjadi arisan online. Disebutkan ada dua orang yang mengadu ke polisi menjadi korban arisan bodong. Polisi pun masih mendalami kasus itu.

“Hasil pengaduan ini kita lakukan klarifikasi dulu. Terkait dengan modus, pelaku sampai saat ini belum kita klarifikasi. Setelah pengaduan masuk, kita akan lakukan klarifikasi,” kata Danang kepada awak media, Rabu (5/10/2022).

“Korban yang melaporkan ada dua orang, mengadu ke polres terkait dengan arisan online. Korban ini nanti baru akan dilakukan klarifikasi,” sambungnya.

Danang menyampaikan polisi akan membentuk posko arisan online. Warga yang menjadi korban arisan online bisa langsung mengadu ke ruang Reskrim Polres Kudus.

“Dengan adanya marak arisan, kita akan bentuk posko arisan online, terkait pengaduan arisan online. Posko ada di Reskrim Polres Kudus terkait pengaduan arisan bodong,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu korban saat dihubungi wartawan mengungkapkan korban dari dugaan arisan bodong ada puluhan orang. Untuk jumlah nilainya mencapai Rp2 miliar. “Ada 60 orang ikut lelang arisan. Jumlah uang mencapai Rp 2 miliar,” ujar Sapta Pertiwi, Rabu (5/10/2022).

Dia menceritakan awalnya mengikuti arisan online itu karena tergiur dengan keuntungan yang didapatkan. Dia pun lantas ikut lelang arisan dengan nilai Rp 63 juta. Awalnya uang keuntungan yang didapatkan bisa dicairkan. Namun terakhir hingga sekarang tidak kunjung cair.

“Terlapor ini partner kerja, dalam arti ini kita sudah sering ketemu satu panggung dunia entertainment, kita sudah sering ketemu. Alhamdulillah awal Juli cair, saya menaruh Agustus sampai sekarang tidak pernah dicairkan. Total Rp 63 juta belum dicairkan sama sekali,” jelasnya.

Ia pun bersama teman-teman kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. “Upaya mendatangi keluarga baik-baik, teman-teman masih ada toleransi tidak usah lari. Kita selesaikan secara kekeluargaan. Tapi ini malah melarikan diri,” ucapnya. (Red)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini