Duh! Ditinggal Pergi, Rumah Warga di Jetis Bawang Batang Ini Ludes Terbakar Diamuk Sijago Merah

Ditinggal Pergi, Rumah Warga di Jetis Bawang Batang Ini Ludes Terbakar Diamuk Sijago Merah, Jumat (20/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Foto:screenshot video amatir warga

Batang (Sigijateng.id) – Ditinggal pergi keluar, rumah Djunaidi (43) warga RT 10 RW 03 Dusun Jetis Bentul Desa Sangubanyu Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Jumat (20/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB ludes terbakar.

Diduga penyebab terjadinya peristiwa kebakaran tersebut akibat adanya korsleting listrik. Api dengan cepat melalap seluruh bangunan rumah yang kebanyakan berbahan baku papan kayu.

Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, seluruh isi dan barang-barang berharga seperti perhiasan emas, surat sertifikat tanah, BPKB kendaraan sepeda motor dan 1 unit sepeda motor CB tak bisa terselamatkan hancur menjadi abu.

Menurut penuturan saksi, peristiwa kebakaran tersebut kondisi lampu listrik saat itu seluruh kampung padam karena mengalami gangguan. “Waktu itu saya hendak ke dusun sebelah, beglitu melintas di seberang rumah Djunaidi, api sudah berkobar besar membakar rumahnya,” ujar Muslich.

Melihat kejadian tersebut, Muslich lantas menghubungi warga lainnya. Dalam sekejap hitungan menit, api berkobar dengan cepat langsung meluluhlantahkan seluruh bangunan rumah milik Djunaidi.

“Saat kejadian hujan rintik, meski begitu kobaran api tetap membesar. Saya langsung memberi tahu warga lainnya,” tuturnya.

Rumah Djunaidi rata dengan tanah paska peristiwa kebakaran yang menimpanya pada Jumat (20/5) sekitar pukul 19.30 WIB malam.

Tak berselang lampu listrik nyala kembali. Warga dengan cepat bahu membahu memadamkan kobaran api tersebut. “Alhamdulilah api bisa dipadamkan oleh warga. Sayangnya, Djunaidi pemilik rumah ternyata tidak berada dirumah saat kejadian, bahkan sang istri juga sejak Jumat siang tidak terlihat dirumah pergi kerumah neneknya,” ucapnya.

Hingga keesokan paginya, Djunaidi si pemilik rumah justru tidak nampak terlihat. Terlebih saat warga kembali melakukan gotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran. “Tadi ada yang melihat saat sholat subuh berada di mushola tapi terus tidak terlihat lagi sampai saat ini,” ujar Paryudi warga lainnya.

Sementara itu, Komariyah (40) istri Djunaidi mengaku sejak siang usai Jumatan memang tidak dirumah lantaran menengok orang tuanya yang sedang jatuh sakit  di desa sebelah.

“Saya justru diberi tahu lewat telepon, kalau rumah saya lebur karena terbakar. Malam itu juga saya pulang, dan kata warga saya langsung jatuh pingsan,” ujar Komariyah didampingi Dawam kakaknya.

Dikatakan, jika suaminya setiap malam memang tidak pernah dirumah karena bekerja menjaga sebuah peternakan ayam di kampung sebelah. “Iya kalau pagi hari bekerja menjadi pande besi (pembuat sabit/cangkul/pisau dan lainnya). Tetapi kalau malam bekerja jaga peternakan ayam,” tuturnya.

“Kami dirumah itu hanya berdua, sebab anak-anak sudah besar semua. Yang satu sudah berkeluarga ikut suaminya, sedangkan yang satunya lagi bekerja di Sumatera,” imbuh Komariyah.

Atas peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai 75 juta rupiah. Sementara, paska kejadian kebakaran, warga lingkungan dan sekitar dengan sukarela langsung memberikan bantuan kepada pemlik rumah korban kebakaran berupa pakaian layak pakai, sembako dan lain sebagainya. (Dye)

Berita Terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini