Catat! Inilah Sejumlah Keuntungan Beralih ke Siaran TV Digital

Gambar TV digital lebih jernih dan bagus serta gratis. ( foto kominfo.go.id)

SIGIJATENG.ID – Migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital atau analog switch off (ASO) yang dilakukan secara menyeluruh pada 2 November 2022 tentu dengan tujuan. Lebih dari itu, ada sejumlah kelebihan yang bakal didapatkan bagi warga penikmat televisi di Indonesia.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti menyatakan saat ini masyarakat membutuhkan akses internet yang gampang diakses sekaligus lancer dan murah. Sayangnya, keinginan mendapatkan jaringan internet seperti itu belum sepenuhnya terpenuhi karena adanya keterbatasan termasuk soal infrastruktur.

“Ini akan jadi lebih mudah diakses ketika analog switch off (ASO) sudah selesai. Karena dengan ASO saluran kanal TV jadi lebih efisien. Jadi dalam satu kanal bisa ada 6 hingga 12 TV jika dengan digital. Ini akan menyisakan frekuensi untuk perluasan internet tadi dan juga pengembangan teknologi 5G,” kata Niken belum lama ini dikutip dari laman kpi.go.id, Sabtu (18/6/2022).

Menurut Niken, jika Indonesia sudah menata ulang seluruh frekuensinya ini akan menyisakan ruang untuk internet 5G yang kecepatannya luar biasa hingga 200 kali lebih cepat dari kemampuan teknologi 4G yang ada sekarang.

“Jadi mau kirim data ataupun yang lain akan sangat cepat. Tapi ini akan dapat diwujudkan dengan terlebih dahulu melaksanakan ASO. Karena itu, ASO digaungkan pemerintah untuk dilaksanakan dan paling lambat pada 2 November 2022 nanti. Itu urgensinya dan publik juga akan mendapatkan manfaat yang baik dari pelaksanaan digitalisasi ini, selain juga ada digital devidennya,” jelas Niken.

Diterangkan Niken, perubahan teknologi atau pergantian sistem ini adalah keniscayaan dan tidak bisa dihindari. Dia mencontohkan, pengalaman pergantian ini telah dialami masyarakat pada kurun waktu lalu seperti pergantian dari TV hitam putih ke TV berwarna. “Ada teknologi tentu ada perubahan. Sekarang ini adalah eranya digital,” tuturnya.

Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano mengatakan peralihan dari siaran TV analog ke siaran TV digital akan memberikan masyarakat tiga manfaat TV. Manfaat itu diantaranya manfaat secara teknis, suara lebih jernih dan teknologi yang canggih.

“Dengan TV digital masyarakat akan mendapatkan siaran gambar yang jernih, lebih bersih dan lebih stabil,” kata dia.

Untuk bisa menyaksikan siaran TV digital, tidak harus membeli TV baru. TV lama pun juga bisa digunakan untuk melihat siaran TV digital. Caranya dengan memasang alat yang namanya STB (set top box).

“Dalam perangkat STB (set top box) terdapat sistem peringatan dini bencana atau early warning system yang dapat digunakan sebagai alarm memperingatkan masyarakat dari bahaya bencana seperti gempa bumi atau tsunami. Ada fitur yang terkoneksi BMKG dan bisa langsung disiarkan,” ujarnya.

Namun begitu, Hardly menyampaikan pelaksanaan peralihan sistem siaran ini perlu didukung upaya sosialisasi yang masif agar pelaksanaannya sukses dan diterima masyarakat. “Keterlibatan semua pihak, termasuk kampus atau perguruan tinggi sangat krusial untuk ikut membantu sosialisasi tentang TV digital,” katanya.

Sementara, Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza meminta meminta seluruh Pemerintah Daerah (Pemda), baik ditingkat Provinsi maupun Kota/Kabupaten, untuk bersinergi dan melakukan sosialisasi berkelanjutan ke masyarakat terkait pelaksanaan analog switch off (ASO) atau perpindahan siaran dari TV analog ke siaran TV digital yang kini akan memasuki tahap kedua akan dimulai 25 Agustus 2022.

“Keterlibatan pemerintah daerah sangat penting untuk menyukseskan pelaksanaan  migrasi siaran ini. Pasalnya, peranan Pemda mampu menjembatani kebutuhan informasi masyarakat soal ASO. Karenanya, perlu ada sinergitas berbagai elemen di daerah sekaligus sosialisasi yang gencar sebelum hari H nanti,” katanya. (aris syaefudin)

Berita terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini