Buya Yahya : Awas !! Hati-Hati Bermain Sosial Media

Buya Yahya (foto Thumbnail Kanal YouTube Al-Bahjah TV)

SIGIJATENG.ID – Pada segmen Buya Yahya Menjawab di kanal YouTube Al-Bahjah TV ada pertanyaan yang berkaitan dengan kebiasaan kita sehari-hari yakni bermain sosial media.

“Kadang kita banyak bergabung dengan grup-grup WhatsApp yang kadang mungkin niatnya guyonan mengirimkan video-video atau foto-foto dengan tulisan-tulisan yang maksudnya ditujukan untuk lucu begitu, tapi tentunya yang dikirim itu banyak foto atau video wanita-wanita yang memang membuka aurat gitu ya. Nah ini juga apakah termasuk dosa?” pertanyaan dari penanya.

Penjelasan Buya Yahya diunggah dalam video di kanal YouTube Al-bahjah TV pada Selasa (29/11/2022)

“Justru dosa yang paling membahayakan adalah dosa yang dilakukan adalah karena kebiasaan itu kan kebiasaannya, kebiasaan tuh sudah nggak pakai rencana lagi karena dia biasa memposting begitu kecuali yang berencana dia mau pergi ke sungai mengintip atau apa gitu kan itu dosa juga,”

“Cuma ini kebiasaan kan lebih serem lagi biasa dan dia nggak menyadari lagi ditutupi dengan guyonan dan Insya Allah itu nggak papa, makanya hati-hati Anda kalau memposting apapun harus anda pikirkan ini bermanfaat atau tidak bukan sekedar mengirim saja.”

“Dia itu membuka aurat atau tidak? sekiranya saya kirimkan manfaat atau tidak? menimbulkan fitnah atau tidak? Begitu, jadi permasalahan baik tidak itu tidak hanya urusan aurat tapi urusan manfaat atau tidak.”

“Membahayakan orang atau tidak? Membuat orang berdosa atau tidak? Seperti itu tidak berbuat asal saja. Jadi omongan itu apa yang kita lakukan itu kalau sudah terlaksana itu susah untuk menarik kembali,

“Maka hati-hati dalam berucap, maka sekarang yang namanya postingan itu kurang lebih seperti itu kalau sudah keluar daripada sudah kemana-mana nariknya nggak bisa makanya hati-hati dan dosanya terus mengalir akan terus mengalir naudzubillah.

“Kita sudah di alam barzah tapi orang lain masih dapat kiriman semacam itu dan jika kita misalnya ada di grup tersebut ya otomatis dosanya terus mengalir. Untuk mengingatkan kita juga merasa tidak punya kemampuan karena mungkin ya posisi kita tidak punya peran lah untuk bisa mengingatkan, tapi satu sisi kalau keluar juga misalnya dari grup-grup yang kadang seperti itu juga serba salah karena mungkin nanti malah jadi fitnah.”

“Jika berada dalam posisi itu, yang dapat kita lakukan memosting yang sekiranya ada nilai menasehati jadi kita nasehat tidak secara langsung gitu. Kita mosting juga yang pendek yang bakal mudah didengar untuk mereka itu saja itupun untuk menjaga perasaan mereka jangan langsung to the poin.” (akhida)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini