Buya Muhtadi bin Buya Dimyati Keilmuannya diakui di Mata Ulama Dunia

Buya Muhtadi bin Buya Dimyati (foto Twitter SejarahUlama)

SIGIJATENG.ID – Buya Muhtadi bin Buya Dimyati Cidahu Pandegelang Banten, keilmuannya diakui di mata ulama dunia. Inilah ungkapan seorang ulama yang masih muda cerdas yaitu Habib Hasan bin Ahmad Syahab, beliau juga lulusan Ribat Darul Mustofa Hadromaut, Yaman, murid dari Almusnid Alhabib Umar bin Muhammad bin Hafidz BSA. Beliau mengatakan tentang sosok seorang Abuya Muhtadi.

Tidaklah berlebihan kalau ia disebut dengan Mufti Asy-Syafi’iyyah karena sudah dan menguasai 4 Kitab pedoman Muta’akhkhirin As-Syafi’iyyah yakni Kitab Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, Asnal Matholib dan Kitab Raudlatut Tholibin atau kitab untuk pegangan para Mufti dan disebut dengan Al-Mutafannin atau orang yang menguasai berbagai Fan Ilmu Agama dan juga mendapat sebutan dengan Al-Musnid karena sudah disahkan untuk mengijazahkan Kitab Sanad Kifayatul Mustafid karangan Syaikh Mahfudz At-Tarmasy.

Beliau juga mendapat sebutan lain yakni Al-Mursyid karena beliau juga menguasai 14 fan Thariqah dan menjadi Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah dan disebut dengan Syaikhul Masyasikh atau Kyainya Para Kyai karena di setiap hari terutama hari Sabtu, Ahad dan Senin di Majlis Ta’lim beliau berkumpul para kiai alim ulama seantero Banten untuk menyerap ilmu agama tingkat tinggi yang beliau ajarkan.

Buya Muhtadi bin Buya Dimyati meneruskan Majlis Ta’lim yang diasuh oleh ayahandanya dan pada saat ini beliau membaca dan mengajarkan Kitab Raudlatut Tholibin Mughnil Muhtaj, Tuhfatul Muhtaj, niyahatul muhtaj, Al-Ihkam Fi Ushulil Ahkam, Al-Ghunyah Li Tholibi Thariqil Haq, Ihya Ulumiddin, Shohih Muslim, An-Nasyr Fi Qiro’atil ‘Asyr dan lain-lain.

Selain menguasai banyak kitab sekaligus, buya Muhtadi juga memiliki sesuatu yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain yakni ketajaman Bashirah atau Mata Bathin Beliau, sebab beliau adalah seorang Ulama yang ahli tirakat, bahkan semenjak umur 18 tahun sampai sekarang Beliau masih menjalani Shaumuddahri atau puasa setiap hari bertahun-tahun. Semoga sebagai seorang muslim kita bisa mengikuti dan melaksanakan jejak kesalehan beliau.

(akhida)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini