SEMARANG (Sigi Jateng) – Prof. Dr. H. Abdul Djamil MA, Rektor IAIN (UIN) Walisongo Semarang dua periode (2003-2007/2007-2011) dan Mantan Dirjen PHU Kemenag RI memberikan tausiyah pada kegiatan Teraweh dan Silaturahim (Tarhim) Pimpinan Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah di gedung IPHI kompleks Islamic Centre Manyaran Kota Semarang pada Jum’at (22/4/2022) malam.
Dalam tausiyahnya, Prof Djamil menyampaikan tentang bulan puasa adalah pembentuk ketakwaan.
“Selain Ramadhan sebagai syahrus-shiam, bulan yang mewajibkan umat Islam puasa, Ramadhan juga merupkan Syahrul-Qur’an. Seorang muslim harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya,” ujar Prof. Djamil.
Selain itu, Prof. Djamil juga menjelaskan bahwa Ramadhan juga syahrush-shabr yang menuntut seorang muslim harus memiliki jiwa yang sabar sebagai manivestasi puasa.
“Ramadhan juga merupakan syahrush-shabr. Bulan di mana seorang muslim harus memiliki jawa yang sabar,” tandasnya.
Suasana lapar dan haus yang dialami shaim (orang yang berpuasa) adalah sarana melatih kesabaran. Selain itu, shaim juga harus mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang merusak puasa.
“Orang puasa pasti lapar dan haus, pasti mengalami kesulitan, maka harus sabar. Juga sabar untuk tidak melakukan perbuatan yang bisa merusak pahala puasa,” tuturnya.
Prof Djamil juga menyinggung tentanh pandemi Covid-19 yang sudah mulai hilang, sehingga tahun ini Haji sdh dibuka unutk jamaah luar Arab Saudi secara bebas, meskipun hanya dibatasi 1 juta jamaah untuk umat Islam seluruh dunia.
Rangkaian tarhim (tarawih dan silaturahim) IPHI Jateng, diawali dengan pembagian paket beras dan buka bersama. Pembagian paket beras kembali dilukan pada Ramadhan in setelah dua kali Ramadhan sebelumnya tidak melakukannya.
Ketua PW IPHI Jateng, Drs. H. Harsono mengatakan kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi, yakni ‘Haji Mabrur Sepanjang Hayat’.
“Kita visinya adalah haji mabrur sepanjang hayat, jadi kita memberikan santunan pada yatim piatu, kaum dhuafa dan pada panti-panti asuhan,” ujarnya.
Harsono mengatakan, khusus untuk anak-anak yatim piatu memang mereka seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari yang lainnya karena mereka sudah tidak punya ayah dan ibu.
Selain itu, Harsono menjelaskan dahulu sebelum pandemi pihaknya mengadakan tarhim sampai sembilan putaran yang diadakan di UIN Walisongo Semarang, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Universitas Sultan Agung (Unissula), dan di Yayasan Sekolah Semesta.
“Lalu dua ramadhan kemarin kami meniadakan karena masih pandemi. Kemudian pada ramadham tahun ini kami adakan satu kali karena menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Ketua Panitia H Nurbini menambahkan, bantuan yang dibagikan PW IPHI Jateng sendiri berupa beras sebanyak 2 ton yang dibagi per paket 5 kilogram.
Keseluruhan ada 400 paket yang didapatkan dari donatur sekaligus pengurus, antara lain; Fery sebanyak 100 paket, Sulthon 10 paket, Nurbini 6 paket, Yuyun 6 paket, Yusroh 15 paket, Tanthowi 10 paket, Ulul 2 paket, Har 1 paket total jumlah ada 150 paket.
“250 paket lainnya sebelumnya berupa sumbangan uang yang dibelikan beras,” kata Nurbini.
Beirkut data penerima Lembaga / persorang penerima paket berasa IPHI Jateng:
1. MT An Nisa Krapyak Semarang Barat
2. Panti Putra Muhammadiyah Tlogosari
3. Yayasan Yabima Purwoyoso
4. Yayasan Al Huda Tandang
5. Ponpes Ulumul Qur’an Mangkang
6. Yayasan Darussal Sa’id Palir
7. Yayasan Darul Muttaqin As-Salamy Gunungpati. (Mushonifin)
Berita Terbaru:
- Inilah 6 Enam Atlet Tenis Meja Jateng yang Dipersiapkan untuk PON XXI Aceh – Medan, Optimis Rebut 2 Emas
- Pemprov Jateng Beri Bantuan Keuangan Rp119,4 M untuk Jepara, Nana Sudjana: Gunakan dengan Optimal dan Transparan
- Gelar Silaturahmi Idul Fitri 1445 H, Dirut Semen Gresik Mengajak Perkokoh Sinergitas dan Kinerja yang Unggul
- Hadiri Peringatan Hari Jadi ke – 475 Jepara, Pj Gubernur Jateng Apresiasi Kinerja Pembangunan Pemkab Jepara
- Jelang Putusan MK Sengketa Pilpres, PDIP Jateng Ziarah ke Makam RA Kartini
