Berkah KTT G-20 : Okupansi Hotel di Bali Capai 100%, Tiga Kawasan Wisata Jadi Sasaran Wisman

: Ilustrasi - Okupansi hotel di kawasan Nusa Dua, Bali, mencapai 100% selama KTT G-20 berlangsung. Foto: pixabay.com

Bali (Sigijateng.id) –  Berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Nusa Dua Bali tidak hanya memberikan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Namun, ajang itu juga memberikan kepercayaan bagi wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Pulau dewata.

Diketahui, pada awal November menjelang kegiatan KTT G-20 di Nusa Dua Bali, jumlah wisman yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai mencapai 10.000 hingga 11.000 per harinya.

Sedangkan, wisatawan domestik mencapai 10.000 sampai 13.000 per harinya. Tingginya minat wisatawan berlibur ke Bali menandakan bahwa mereka percaya Bali sudah aman untuk dikunjungi.

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Suryawijaya kepada awak media di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Dikatakan, pelaksanaan KTT G-20 membawa aura positif untuk kebangkitan pariwisata Bali. Kehadiran sejumlah kepala negara dalam KTT G-20 tentu akan menambah kepercayaan dunia luar bahwa Bali sudah layak dikunjungi kembali setelah terpuruk akibat pandemi Covid 19.

“Delegasi KTT G-20 telah menyewa 24 hotel mewah di kawasan Nusa Dua mulai 12-17 November dengan tingkat hunian mencapai 100%, ini tentu kabar yang bagus untuk dunia pariwisata Bali setelah terpuruk akibat pandemi Covid 19,” kata Ngurah Suryawijaya.

Ia menambahkan, ketika hotel di kawasan Nusa Dua habis dipesan untuk pelaksanaan KTT G-20, wisatawan mancanegara dan domestik yang berlibur di Bali memilih menginap di kawasan, Kuta, Sanur dan Ubud.

Terlebih, ketiga kawasan tersebut memang kawasan yang diminati oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.

“Untuk daerah di luar kawasan Nusa Dua tingkat hunian hotel saat ini mencapai 75% dengan jumlah kamar mencapai 65.000 kamar yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di Bali,” tandas Ngurah Suryawijaya.

Menurutnya, peningkatan okupansi hotel tersebut juga berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Bali yang tercatat tumbuh 3,8% pada semester pertama 2022. “Pencapaian tersebut merupakan yang pertama kalinya setelah terpuruk dan minus 9% selama pandemi Covid-19,” tutupnya. (Red)

Artikel terbaru:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini