Beri Motivasi Siswa Jelang Hadapi Lomba, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Lakukan Hal Ini

Mahasiswa UIN Walisongo melakukan pendampingan latihan di Gedung Serba Guna Desa Gunung Tumpeng. Foto: tim KKN UIN Walisongo

SEMARANG (sigijateng.id) – Mahasiswa KKN Reguler 79 UIN Walisongo Semarang Posko 29 melakukan sosialisasi program kerja guna mendukung persiapan MI Nurul Ulum di Dusun Karang Gondang, Desa Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dalam rangka menghadapi Laga Madrasah yang sedianya akan dilaksanakan pertengahan November tahun ini.

Dukungan terhadap MI Nurul Ulum dalam menghadapi Laga Madrasah merupakan salah satu bentuk program kerja yang dijalankan tim KKN Reguler Posko 29 dalam pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa pendampingan latihan terhadap perwakilan sekolah yang nantinya akan mewakili MI Nurul Ulum dalam Laga Madrasah.

Pendampingan latihan dilaksanakan setiap hari Senin hingga Sabtu. Rinciannya di hari Senin hingga Kamis dilaksanakan latihan yang tidak memerlukan aktivitas fisik berlebihan. Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dikhususkan latihan yang memerlukan aktivitas fisik seperti lari dan bulutangkis.

Kepala MI Nurul Ulum, Slamet Riyadi mengatakan keikutsertaan mahasiswa KKN Reguler 79 Posko 29 dalam membantu memersiapkan Laga Madrasah disambut baik oleh jajaran guru serta siswa-siswi yang terlibat. Para guru senang dengan keikutsertaan mahasiswa dibuktikan dengan keramahannya saat menerima mahasiswa, sedangkan para siswa merasa senang karena merasa mendapatkan ilmu dan teman baru.

“Sebelumnya terimakasih untuk teman-teman KKN yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu madrasah kami untuk mempersiapkan Laga Madrasah ini,” ujar Slamet Riyadi, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, kekurangan sarpras di MI Nurul Ulum tidak menyurutkan semangat para guru dan siswa dalam menghadapi Laga Madrasah. “Bisa dilihat bahwa madrasah kami memiliki banyak kekurangan, meskipun begitu ada saja satu atau dua lomba yang kami menangkan pada Laga Madrasah tahun lalu, setidaknya ini dapat menjadi motivasi kami untuk terus berprestasi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu guru MI Nurul Ulum menambahkan bahwa, saat ada event perlombaan seperti ini sering kurang persiapan yang matang, hal ini disebabkan karena kurangnya guru serta sarpras yang memadai. “Untuk menghadapi event atau kegiatan seperti ini sekolah kami memang kurang persiapan ini karena kurangnya sarpras dan seperti dilihat sekolah kami kecil” ujar Siska Zurtha Farida salah satu guru MI Nurul Ulum.

Sekedar diketahui, untuk Sarpras yang dimaksud seperti lapangan olahraga. Ini dapat dilihat saat persiapan lomba yang memerlukan aktivitas dilakukan di gedung serba guna balai desa untuk bulutangkis dan lapangan Desa Gunung Tumpeng untuk persiapan lari. (hmz/tim kkn/fah)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini