18 Kali Kasus Kebakaran di Kendal Kerugian Capai Rp 2,732 M, Sejak Januari hingga Mei 2022

Ilustrasi petugas damkar melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran. Foto :satpolkar.kendalkab.go.id

Kendal (Sigijateng.id) – Data dari Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Kendal. selama periode Januari hingga Mei 2022, peristiwa kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Kendal tercatat ada sebanyak 18 kali.

Peristiwa kebakaran tersebut didominasi terjadi di kawasan perumahan sebanyak 10 kejadian, industri dan kendaraan. Dengan total kerugian mencapai hingga Rp 2,732 miliar.

Kerugian terbesar diperkirakan pada kasus terbakarnya bus pariwisata di Jalan Tol Weleri pada awal April lalu hingga Rp 1 miliar. Sedangkan sisanya mengalami kerugian dari belasan hingga ratusan juta rupiah.

“Pada 2022 ini kasus kebakaran pertama kali terjadi pada 11 Januari di Desa Pagersari, Kecamatan Patean dengan kerugian mencapai Rp 15 juta,” kata Kasi Ops Damkar Kendal, Ria Listianasari.

Ria menambahkan kebakaran terakhir terjadi pada masa Lebaran, tepatnya pada 6 Mei yang melanda sebuah pabrik industri di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo dengan kerugian mencapai Rp 200 juta.

Rinciannya, dari 18 kejadian yang ada, terjadi di Pagersari Kecamatan Patean, Cangkiran Kecamatan Boja, Limbangan Kecamatan Limbangan, Sukorejo, Sumberagung Kecamatan Weleri, Kertosari Kecamatan Singorojo, Sidomulyo Kecamatan Cepiring, Pandes Kecamatan Cepiring.

Kemudian di Weleri, Tol Weleri, Wonodadi Kecamatan Plantungan, Jalan Arteri Kaliwungu, Pucangrejo Kecamatan Gemuh, Bebengan Kecamatan Boja, Nawangsari Kecamatan Weleri, Trimulyo Kecamatan Sukorejo, dan Ngareanak Kecamatan Singorojo.

“Alhamdulillah pada momentum Lebaran kemarin, kasus kebakaran minim hanya dua kejadian di Trimulyo dan Ngareanak berupa kendaraan dan pabrik,” lanjutnya.

Menurut Ria, dari data yang ada kasus kebakaran didominasi melanda perumahan sebanyak 10 kejadian, tiga unit kendaraan, satu bangunan pabrik, dan sisanya lain-lain.

Penyebab terbanyak karena korsleting listrik 9 kejadian, dan beberapa penyebab lainnya seperti permasalahan kompor dan rokok. “Untuk response time petugas sampai ke lokasi kejadian maksimal 15 menit. Sehingga, potensi dampak terbesar bisa diminimalisir,” ujarnya.

Ria mengimbau, masyarakat tetap hati-hati dengan memastikan peralatan listrik tercabut saat ditinggal pergi. Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan dalam rangka menekan potensi terjadinya kebakaran saat musim kemarau. (Dye)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini