Walikota Pekalongan Dua Periode dr Basyir Ahmad Meninggal Dunia

Foto instagram @pekalonganpost

PEKALONGAN (Sigijateng.id) – Mantan Walikota Pekalongan dua periode, dr H Mohammad Basyir Ahmad dikabarkan telah meninggal dunia hari ini, Selasa (13/7/2021). Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak.

Informasi meninggalnya almarhum dr Basyir Ahmad, Walikota Pekalongan tahun 2005 – 2010, 2010 – 2015 tersebar di media social sejak pagi, baik facebook atau Instagram. Salah satunya instagram @pekalonganpsot.

“Inna lillaaahi wa inna ilaihi rooji’uun,” tulis @pekalonganpost dengan gambar berita duka ini.

Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak. Karena Senin kemarin almarhum masih praktek menangani pasien yang berobat.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. kemarin sore bpk saya masih berobat ke tempat beliau padahal,” tulis akun @habib_ramadhani di kolom komentar @pekalonganpost.

“Ya Allah , beliau sakit apa.. kemarin sebelum ibuku meninggal masih sempat cek kontrol periksa sm dokter, beliau enak gak nakut2in pantesan banyak yg cocok ke dokter, insyaallah Husnul khotimah dok,” tulis @shofiyati3559.

Almarhum Mohammad Basyir Ahmad adalah walikota Pekalongan lahir di Pekalongan, Pekalongan, Jawa Tengah, 24 Juli 1953. Dia adalah sosok sederhana, dermawan dan sangat memikirkan rakyat.

Pada periode pertama almarhum berpasangan dengan pasangan Abu Almafachir, saat itu hanya didukung oleh partai Golkar dengan jumlah 5 kursi di DPRD.

Kemudian periode kedua tahun 2010, almarhum berpasangan Arslan Djunaid. Lagi-lagi pasangan ini bukanlah pasangan yang diusung oleh mayoritas partai di parlemen, namun hanya diusung oleh Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dengan total jumlah kursi di parlemen hanya 10 kursi dari 25 kursi yang ada.

Dengan posisi sebagai kepala daerah yang tidak diusung oleh mayoritas parlemen, dibutuhkan komunikasi politik yang tepat untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien. Adanya dukungan yang positif yang diperoleh dari kalangan dewan (DPRD) dikarenakan program dan kebijakan yang digelontorkan oleh pemerintah kota mayoritas bersifat populis serta menyentuh kebutuhan masyarakat sejauh ini selalu memperoleh dukungan yang positif dari kalangan DPRD. Kondusifnya hubungan yang terjalin antara eksekutif dengan legislatif, meski sesekali juga terjadi ketegangan, di Kota Batik ini tidaklah dibangun dalam waktu singkat.

Sedang di mata LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) pun secara umum dr. Basyir meninggalkan citra positif. Melalui hasil keringat dan kerja kerasnya membangun serta memberdayakan masyarakat Kota Pekalongan dr. Basyir cukup memperoleh banyak pujian dari berbagai pihak, termasuk LSM.

Keberhasilan ini salah satunya dikarenakan dalam proses pembangunan, LSM dipandang sebagai potensi dan diajak berpartisipasi dan bekerja sama membangun, memberdayakan dan memecahkan permasalahan sosial kemasyarakatan. Diikutsertakannya LSM dalam partisipasi pembangunan, turut mendorong keberhasilan akselerasi pembangunan di Kota Pekalongan.

Hal ini selain terbukti mempercepat dan keterbukaan pembangunan di satu sisi, di sisi lain mengembangkan kondusifitas kehidupan sosial politik masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan minimnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan masyarakat ataupun aliansi LSM lainnya

Selamat jalan pak dokter, semoga khusnul Khotimah. (asz)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini