Ulama Ahlussunnah Jawa, Madura dan Sumatera Gelar Doa untuk Negeri di Temanggung

TEMANGGUNG (Sigi Jateng) – Halaqoh Ulama untuk Negeri, sebuah acara yang digagas dari rasa keprihatinan kondisi negeri atas banyaknya musibah yang menimpa Indonesia akhir – akhir ini.

Acara tersebut digelar di Kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung, Sabtu (13/3/2021). Acara ini mengusung tema “DOA UNTUK NEGERI” dimaksudkan untuk memupuk dan menambah rasa cinta kita kepada negeri Indonesia tercinta dengan bersama-sama mendoakan agar negeri ini segera dijauhkan dari musibah.

Acara yang di hadiri oleh ulama ahlussunah dari Jawa, Madura, Aceh dan perwakilan Sumatera ini, benar-benar berangkat dari niat ikhlas dan prihatin terhadap kondisi negeri saat ini.

Acara diawali dengan istighosah kubro sebagai ikhtiar para ulama untuk mendoakan negeri Indonesia tercinta dipimpin oleh KH. Najih Maimoen, dilanjutkan dengan halaqoh.

Menurut Ibrahim Wasil, Ketua Panitia Halaqoh, kemerdekaan Indonesia ini tidak didapat dengan gratis, melainkan di dapat dengan perjuangan yang sangat panjang, tetesan darah para pejuang, darah para syuhada, darah ribuan rakyat pribumi yang dengan lantang menyuarakan kemerdekaan atas penjajahan kolonial saat itu.

Sejarah mencatat, bahwa semangat kemerdekaan yang sangat luar biasa ini lahir dari rasa cinta terhadap tanah tumpah darah Indonesia, karenanya sebagi generasi penerus kita mempunyai kewajiban untuk mengisi kemerdekaan ini dengan terus berikhtiar menjaga Indonesia menjadi negeri yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur.

“Berangkat dari rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka disepakati hari ini dalam majelis halaqoh, seluruh peserta yang hadir dari Jawa , Madura, Sumatera dan lain sebagainya untuk terus bermunajat kepada Allah SWT, berharap bersama agar kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa segera pulih dari kondisi yang sangat memprihatikan saat ini,” kata Gus Brahim, panggilan akrab Ibrahim Wasil.

KH. Ahmad Rubai dari Kartusuro, salah satu peserta halaqoh menyampaikan bahwa kita sangat berharap acara ini bisa diselenggarakan secara rutin dan bergilir di seluruh propinsi se- Indonesia, agar negeri ini selalu dilimpahkan Rahmat Alloh SWT.

Rubai menambahkan, umat ( rakyat ) membutuhkan pemimpin atau imam yang bisa menjadi penyejuk dalam kondisi saat ini. Masyarakat sangat berat ketika menghadapi pandemi yang melanda negeri, yang berdampak pada penurunan sektor ekonomi, terganggunya proses kegiatan belajar – mengajar anak, dan sektor-sektor lainnya. Kami berharap dengan adanya halaqoh dan doa bersama para ulama ahlussunnah di tanah Jawa, Madura, Aceh dan Sumatera bisa menjadi wasilah memperoleh rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Acara tersebut dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan dan sangat tertutup dengan peserta terbatas, karena peserta hanya 50 orang.

Lokasi acara berada di lingkungan pesantren Ridho Allah ini, sekaligus menjadi acara haul muassis atau pendiri pesantren KH. Wasil. (*/aris)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini